KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Universitas Muhammadiyah Kendari (UM) Kendari bekerja sama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar sosialisasi bertema “Peluang Kerja ke Luar Negeri dan Perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia”.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Gedung E UM Kendari ini dihadiri sejumlah pejabat daerah dan nasional, serta ratusan mahasiswa.
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UM Kendari, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Nurdin menekankan pentingnya kesiapan mahasiswa menghadapi pasar kerja global.
Saat ini pihaknya telah mengirim 16 mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan untuk magang di Jepang. Ini dinilai setara dengan SKS.
“Selain itu, kami juga rutin menggelar English Day setiap hari Senin, serta menjalin kerja sama dengan lembaga kursus Mei-Mei untuk memperkuat kemampuan bahasa Jepang dan Mandarin mahasiswa,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Pemetaan Pasar Kerja Luar Negeri BP2MI, Devriel Sogia menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar kerja luar negeri.
Ia menyoroti pentingnya perlindungan pekerja migran dari risiko Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“Kami tidak pernah memediasi pengiriman tenaga kerja ke tempat-tempat yang tidak bermartabat. BP2MI hadir untuk mencegah agar pekerja migran Indonesia tidak menjadi korban TPPO, seperti yang terjadi di beberapa kasus di Kamboja dan Myanmar,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tenggara, L.M. Ali Haswandy.Ia menyampaikan keprihatinannya atas tingginya angka pengangguran di wilayahnya.
“Kami membuka 2.320 lowongan, tetapi jumlah pelamar mencapai sekitar 7.000 orang. Kesenjangan ini menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan dan ketenagakerjaan,” katanya.
Ia berharap melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa dapat memperoleh gambaran yang lebih luas tentang peluang kerja, baik di dalam maupun luar negeri.
“Bekerja di luar negeri bukan hanya tentang penghasilan yang lebih tinggi, tetapi juga tentang peningkatan keterampilan, kepercayaan diri, dan kemampuan untuk bertahan saat kembali ke Indonesia,” tambahnya. (**)
Comment