Respons Ridwan Kamil soal Kasus Bansos Presiden Dikubur di Sukmajaya Depok

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Ajat Sudrajat/Antara)

EDISIINDONESIA.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta aparat penegak hukum atau APH mengusut tuntas kasus ribuan paket sembako bantuan presiden untuk warga terdampak pandemi COVID-19 yang dikubur di lahan kosong warga di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

Kata pria yang karib disapa Emil itu, polisi harus mencari tahu kebenaran dibalik fakta ditimbunnya bansos Jokowi itu.

“Kalau ternyata tidak sesuai prosedur, tentu saya rekomendasi prosedur hukum karena itu kan anggaran negara, ya sudah dianggarkan, sudah dibelajakan, tidak disalurkan,” katanya di Kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (1/8).

Dia pun menyarankan agar polisi perlu menyelidiki terkait asal muasal banpres ditimbun itu. “Saya minta diteliti, apakah barangnya rusak dari awal atau rusak diperjalanan atau dirusakkan? Kita tidak ada yang tahu,” ujarnya.

“Bahwa, kalau sudah rusak harus dimusnahkan, saya kira iya masa dikonsumsi kan. Tetapi pertanyaan saya tadi, rusaknya di mana? Diawal, ditengah, atau diakhir? Nah itu kalau bisa prosedur hukum menyelidiki itu,” sambungnya.

Menurutnya, pihak JNE selaku penyalur banpres sudah memberikan keterangannya ihwal temuan banpres ditimbun.

Pihak JNE menyatakan bahwa dalam penyaluran banpres sudah dilakukan sesuai prosedur. “Bahwa, ada prosedur dalam penyaluran kalau barangnya rusak tidak bisa dipakai memang bisa dimusnahkan,” ucap Emil.

Dalam pemusnahan barang itu, sambung Emil, ada banyak caranya. “Nah, jenis pemunsnahan itu beda-beda. Kalau miras (minuman keras) digilas, narkoba dibakar mungkin kalay barangnya berbentuk beras dikubur, Barangkali begitu,” imbuhnya.

Sebelumnya, warga Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok digegerkan dengan penemuan ratusan paket bantuan sosial (bansos) dari pemerintah yang ditimbun di Lapangan KSU.

Penemuan itu berawal dari informasi yang berasal dari seorang pekerja di jasa pengiriman barang JNE. Peneluruan kemudian dilakukan warga sekitar dan berlangsung selama tiga hari.

Sampai akhirnya sembako tersebut ditemukan pada Jumat (29/7) dengan menggunakan alat berat. Adapun banpres yang terdiri atas berbagai macam sembako mulai dari beras, terigu, telur, dan minyak goreng itu ditimbun di dalam tanah dengan kedalaman tiga meter. (**)

Sumber: JPNN.com

Comment