KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali diguncang dengan penemuan mayat seorang pria di kawasan Nanga-Nanga, Kecamatan Baruga.
Identitas korban akhirnya berhasil terungkap setelah dilakukan visum luar oleh tim dokter forensik Biddokes Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, pada Jumat (4/10/2024).
Penemuan ini mengundang perhatian besar masyarakat, terutama keluarga dan kerabat korban yang langsung memadati ruang jenazah di rumah sakit tersebut.
Korban diketahui berinisial LOH (25), seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari angkatan 2020 dari jurusan Pendidikan Teknologi Informasi.
LOH berasal dari Desa Nambo Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kabar duka ini tentu saja mengejutkan keluarga, teman, dan rekan sekelas korban yang mengenalnya sebagai sosok yang periang.
Salah seorang kerabat korban, Niscaya, mengungkapkan bahwa dirinya mengenali korban melalui foto yang beredar di media sosial. Ia pun mengaku sempat berkomunikasi dengan LOH sebelum akhirnya tak bisa lagi menghubunginya.
“Kemarin sempat masih baku chat, tapi pagi kita chat lagi sudah tidak aktif mi HP-nya,” Ujar Niscaya
Menurutnya, korban dikenal sebagai pribadi yang ceria dan tidak memiliki masalah dengan teman-teman di kampus.
“Memang pembawaanya suka bercanda dan setahu saya tidak pernah ada masalah di kampus sama teman kelas atau orang luar,” tambahnya.
Penyelidikan mengenai kematian korban semakin diperdalam setelah tim forensik RS Bhayangkara Kendari melakukan visum luar terhadap jenazah LOH.
Kepala RS Bhayangkara Kendari, AKBP dr Rommy Sebastian, menjelaskan bahwa proses visum dilakukan segera setelah jenazah dibawa ke rumah sakit. Dari hasil visum, ditemukan adanya sejumlah luka di bagian muka dan tubuh korban.
“Saat dibawa langsung kita lakukan visum luar dan terdapat beberapa luka di area muka dan badan korban,” ungkap dr Rommy.
Lebih lanjut, dr Raja Al Fath Widya Iswara, dokter forensik yang memimpin pemeriksaan jenazah, mengungkapkan bahwa korban diperkirakan sudah meninggal antara 18 hingga 24 jam sebelum ditemukan. Beberapa luka yang ditemukan pada tubuh korban semakin menguatkan dugaan bahwa kematian korban disebabkan oleh kekerasan fisik.
“Tadi waktu ditemukan kami mendapati ada beberapa luka di kepala, muka, tangan kiri, dan badan,” ujar dr Raja.
Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan, kematian LOH diduga disebabkan oleh hantaman benda tumpul yang mengenai bagian kepala dan tubuh korban.
“Jadi korban mati lemas karena terkena hantaman benda tumpul terutama di area kepala. Apalagi di bagian tangan kiri ada lebam yang diduga korban sempat menangkis hantaman benda tumpul,” jelas dr Raja.
Kata Raja, tidak ditemukan adanya luka akibat benda tajam pada tubuh korban. Semua indikasi mengarah pada kematian yang disebabkan oleh benda tumpul.
“Tidak ada luka akibat benda tajam atau tusukan benda tajam, korban tewas karena hantaman benda tumpul,” tutupnya.
Penemuan mayat LOH ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan teman-temannya. Kematian yang diduga akibat kekerasan ini juga memicu perhatian dari pihak kepolisian yang terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap pelaku dan motif di balik peristiwa tragis ini. (**)
Comment