Hilang Selama 6 Bulan, Saat Ditemukan Agung Kurniawan Beri Keterangan Palsu

KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Seorang santri Pondok Pesantren (Ponpest) Tahfidzul Qur’an Darul Raihanun yang dilaporkan hilang sejak enam bulan lalu, Agung Kurniawan (14), akhirnya ditemukan di Masjid Nurul Ukhuwah, Kelurahan Anggalomuare, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (4/8/2024).

Kepala Seksi Humas Polresta Kendari, IPDA Haridin, mengungkapkan bahwa informasi awal diterima dari panggilan telepon yang diterima oleh keluarga korban sekitar pukul 13.00 WITA. Penelepon menginformasikan bahwa Agung berada di Masjid Nurul Ukhuwah.

“Atas informasi tersebut, keluarga korban kemudian menghubungi Polsek Ranomeeto. Pada pukul 15:40 WITA, Tim Buser77 Satreskrim Polresta Kendari bersama unit Reskrim Polsek Ranomeeto menuju ke lokasi dan berhasil mengamankan saudara Agung. Dia kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Haridin, Senin (5/8/2024).

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Agung dalam kondisi sehat tanpa luka dan bebas dari narkoba. Sekitar pukul 17:29 WITA, Agung dibawa ke Mako Polresta Kendari untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sebelumnya, Agung telah memberikan keterangan, Menurut Agung selama enam bulan dia menghilang, dirinya di sekap oleh seseorang pria misterius di dalam kamar berdinding tembok, kata dia, orang misterius tersebut selalu membawakannya makan dan minum selama enam bulan terakhir.

“Tidak perna dikasih keluar. Kamarnya tembok ada kamar mandi dalamnya, jendelanya ditutup tidak bisa di buka,” Jalas Agung saat ditanya oleh kepolisian.

Tidak puas dengan jawaban Agung, Pada pukul 19:00 WITA, tim gabungan melakukan pengembangan terkait ponsel yang digunakan oleh Agung. Berdasarkan informasi, ponsel tersebut terhubung dengan JS, yang tinggal di Jalan Bumi Praja Boulevard, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu.

“Sekitar pukul 22:15 WITA, Tim gabungan Buser77 Satreskrim Polresta Kendari, Resmob Polda Sultra, dan Unit Satintelkam Polresta Kendari mengamankan JS. JS mengaku pertama kali bertemu dengan Agung di Masjid Nurul Falah, Lorong Puncak Wanggu, Kelurahan Lepolepo, Kecamatan Baruga pada akhir Februari,” jelas Haridin.

JS menceritakan bahwa Agung mengaku hanya tinggal dengan tantenya, sedangkan ibunya telah pergi sejak kecil. Karena simpati, JS membawa Agung untuk tinggal bersamanya di Jalan Kelengkeng, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Selama tinggal bersama, Agung difasilitasi oleh JS dengan makanan, pakaian, dan sebuah ponsel.

Pada 18 Maret 2024, Agung sempat sakit demam berdarah dan dirawat inap di Puskesmas Poasia selama seminggu. Setelah sembuh, JS sempat menanyakan apakah Agung ingin pulang, namun Agung menolak dengan alasan “nantipi”.

JS mengaku tidak pernah menyuruh atau mempekerjakan Agung selama tinggal bersama, dan tidak mengetahui bahwa Agung merupakan santri hilang dari Pondok Pesantren Darur Raihanun Nahdlatul Wathan karena keterbatasan akses media sosial.

Hingga saat ini, JS masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolresta Kendari terkait keterlibatannya dan pernyataan palsu yang diberikan oleh Agung. (**)

Comment