EDISIINDONESIA.com – Non Fungible Token (NFT) saat ini tengah ramai diperbincangkan. Hal itu bermula saat viralnya seorang pria asal Indonesia yang dijuluki Ghozali Everyday yang meraup keuntungan miliar rupiah dari marketplace OpenSea.
Diketahui, Ghozali Everyday menjual NFT berupa 900 foto selfie yang konsisten diambilnya selama 5 tahun. Tak tanggung-tanggung, Ghozali Everyday berhasil mengantongi pundi-pundi rupiah hingga Rp1,5 miliar.
OpenSea sendiri merupakan marketplace atau pasar online yang memungkinkan perdagangan NFT.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun mendorong warga mulai mempelajari dan memanfaatkan NFT. Menurut Khofifah, hal itu menjadi bukti bahwa era disrupsi digital membuka banyak peluang lapangan kerja baru dan usaha atau bisnis berbasis ekonomi kreatif.
”Transformasi digital merupakan suatu keniscayaan pada era disrupsi teknologi saat ini. Ada fenomena yang lagi booming yaitu NFT. Jadi mari kita dorong anak muda Jatim untuk memanfaatkan NFT,” jelas Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senim (17/1) dikutip dari Jawa Pos.
Khofifah menyebut, pemanfaatan NFT dapat berseiring dengan peningkatan sektor ekonomi kreatif yang menggunakan teknologi digital. Sebab, pola perdagangan era sekarang telah berubah.
”Ada lukisan, foto, ataupun produk kreatif lain bisa ditawarkan di NFT. Pola perdagangan di bursa seni digital ini dinilai tidak lagi mempersoalkan karya bagus atau tidak bagus. Sepanjang ada yang menyukai, transaksi akan terjadi. Inilah salah satu peningkatan yang nyata kita lihat dalam sektor ekonomi kreatif,” urai Khofifah.
Khofifah menilai di Jatim sudah banyak talenta hebat yang kreasinya mengglobal. Meski begitu, dengan cepatnya perkembangan teknologi, peluang baru seperti NFT harus dimanfaatkan.
”Saya sudah bertemu anak-anak muda sukses yang beberapa di antaranya bahkan masih SMK. Pendapatan mereka di industri kreatif fantastis dengan bermodalkan kreativitas mereka. Saya ingin, anak-anak muda lain bisa memanfaatkan peluang seperti mereka. Saat ada kesempatan relatif baru seperti NFT ini, saya ingin semua bisa ikut beradaptasi,” tutur Khofifah.
Untuk mendukung pemanfaatan NFT dan peluang lain, mantan menteri sosial itu juga menerangkan bahwa Pemprov Jatim melakukan berbagai cara untuk menyiapkan wadah. Sekaligus memfasilitasi talenta ekonomi kreatif yang biasanya diminati anak muda.
Di antaranya dengan penyediaan ekosistem ekonomi kreatif seperti Millenial Job Center (MJC). Program itu merupakan pengembangan kompetensi yang menekankan pada On the Job Learning namun tetap dapat menghasilkan pendapatan.
”Zaman makin maju teknologi digitalnya, Jawa Timur harus mampu untuk memberikan sarana kreatif bagi masyarakat termasuk generasi milenial. Di situlah hadir program-program seperti Millenial Job Center yang mendukung industri kreatif seperti ini,” jelas Khofifah.
Jawa Timur sedang membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berbasis ekonomi kreatif di Singosari, Kabupaten Malang. KEK itu memiliki klaster animasi yang menggandeng beberapa studio.
Khofifah berharap agar fasilitas yang dibangun Pemerintah Provinsi Jatim bisa dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat. Pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberi wadah dan memfasilitasi perkembangan ekonomi kreatif.
”Selebihnya, penggunaannya ada di tangan anak-anak muda di sini. Saya harap, masyarakat terutama kaum milenial bisa memanfaatkan ini,” ucap Khofifah. (Jawa Pos)
Comment