BUTENG, EDISIINDONESIA.id– Seorang warga di Desa Oengkolaki, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), terpaksa membongkar rumah bantuannya. Dugaan kuat mengarah pada intimidasi politik terkait Pilkada 2024.
Sebuah video berdurasi 4 menit 6 detik yang diunggah akun Facebook Win Al Butuny pada Sabtu (1/3/2025) memperlihatkan La Basi, pemilik rumah, menceritakan tekanan yang dialaminya. La Basi mengaku dipaksa membongkar rumahnya karena dianggap mendukung kandidat berbeda dari pihak yang memberikan bantuan rumah tersebut.
Dalam video tersebut, La Basi menyatakan, “Karena tidak ikut-ikutan (beda pilihan). Kemarin kita patungan merayakan kemenangan Bapak Anca. Malamnya, saya diteriaki untuk membongkar rumah, meratakannya. Yang menyuruh adalah pemilik lahan. Kalau bukan dia, saya tidak akan membongkar. Tapi karena dia, saya terpaksa. Pemilik lahan itu timnya 02.”
Rumah tersebut merupakan bantuan dari pasangan calon kepala daerah bernomor urut 02. La Basi terpaksa merobohkan rumahnya karena tekanan dari pemilik lahan yang diduga merupakan bagian dari tim sukses paslon tersebut. Akibatnya, keluarga La Basi kini tinggal di rumah tanpa lantai, hanya beralas kardus.
Hingga berita ini diturunkan, kami masih berupaya menghubungi pihak terkait untuk mendapatkan klarifikasi mengenai dugaan intimidasi politik ini. Kami akan terus memperbarui informasi ini setelah mendapatkan keterangan resmi.(**)
Comment