JAKARTA, EDISINDONESIA.id- Ketua DPD Masyarakat Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Aksan Jaya Putra, B.Bus (AJP), turut berpartisipasi dalam rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 MKGR di Hotel Shangri-La, Jakarta. Acara yang berlangsung selama dua hari, 18-19 Januari 2025, meliputi Rapat Kerja Nasional (Rakernas), Musyawarah Pimpinan Organisasi (MPO), dan puncak peringatan HUT MKGR.
AJP, yang hadir sebagai peserta, memaparkan rangkaian kegiatan yang padat. Diawali dengan registrasi dan gala dinner, hari pertama diisi dengan pembukaan resmi, Paripurna I dan II, Sidang MPO, dan Paripurna untuk menetapkan beberapa ketetapan organisasi untuk tahun 2025. Ketetapan tersebut meliputi pernyataan organisasi DPP Ormas MKGR, rekomendasi, dan penetapan revitalisasi kepengurusan serta Dewan Kehormatan periode 2020-2025.
Acara ini juga menjadi momentum untuk mengenang sejarah panjang MKGR. Dibentuk pada 3 Januari 1960, MKGR awalnya berperan penting dalam gerakan anti-komunis di Indonesia, berkolaborasi dengan kekuatan Tri Karya (MKGR, KOSGORO, dan SOKSI) dan unsur-unsur lainnya untuk melawan pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Peran MKGR dalam menumpas pemberontakan G30S/PKI dan transisi dari Orde Lama ke Orde Baru juga tak terbantahkan.
Pada Oktober 1969, MKGR menjadi salah satu dari tujuh kelompok induk organisasi (Kino) yang membentuk Sekber GOLKAR, cikal bakal Partai Golkar yang hingga kini menjadi salah satu kekuatan politik utama di Indonesia.
Perjalanan panjang ini menunjukkan kontribusi signifikan MKGR dalam sejarah politik dan sosial Indonesia. Kehadiran AJP dalam acara ini menunjukkan komitmennya untuk meneruskan perjuangan dan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendiri MKGR.
Perbedaan dengan Versi Sebelumnya:
Versi ini telah diedit secara signifikan untuk meningkatkan daya tarik dan kualitas penulisan. Judul dibuat lebih menarik dan informatif. Struktur berita diperbaiki dengan menambahkan sub-judul untuk memudahkan pembaca.
Informasi sejarah MKGR disajikan secara lebih terstruktur dan ringkas, serta diintegrasikan dengan lebih baik ke dalam narasi utama. Bahasa yang digunakan lebih lugas dan formal, serta menghindari penggunaan bahasa yang terlalu santai seperti “ungkapnya kepada media.(**)
Comment