Kick off Piala Dunia Qatar 21 November 2022, FIFA Jamin Siapa Saja Boleh Datang

Ilustrasi/Foto: Int

EDISIINDONESIA.com – Kick off pertandingan pembuka Piala Dunia 2022 akan dimulai 21 November 2022 mendatang, di Stadion Al Bayt Qatar yang berkapasitas 60.000 penonton.

Presiden FIFA, Gianni Infantino, menegaskan, seluruh penggemar sepak bola dari segala penjuru dunia, dipastikan boleh hadir untuk menyaksikan ajang empat tahunan tersebut.

“Semua orang bakal disambut di Qatar untuk menyaksikan Piala Dunia 2022” ungkap Infantino, saat memasang jam digital hitung mundur untuk mengingatkan satu tahun sebelum kick off Piala Dunia 2022 yang untuk pertama kalinya dihelat di Negara Timur Tengah ini.

“Kita tak boleh beranggapan seandainya kita diam di rumah saja dan hanya mengkritik, maka segalanya bakal berubah. Segalanya sudah membaik. Segalanya akan terus membaik,” kata Infantino, seperti dikutip Reuters, Senin (22/11/2021).

Dalam acara yang berlangsung Minggu malam (21/11/2021) waktu setempat itu, mantan bintang-bintang sepak bola seperti David Beckham dan Samuel Eto’o, menyaksikan pertunjukan drone dari dermaga di West Bay Doha saat penyelenggara menjanjikan sebuah turnamen yang spektakuler.

CEO Piala Dunia 2022, Nasser Al Khater, membela catatan negaranya di meja bundar virtual dengan wartawan pada Sabtu (20/11/2021) malam.

“Qatar sudah diperlakukan dan diadili secara tidak adil, diperlakukan tidak adil bertahun-tahun,” kata Al Khater.

Dia membantah tuduhan Departemen Kehakiman AS bahwa suap telah dibayarkan untuk mengamankan suara ketika Qatar dianugerahi hak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010 lalu.

Dia juga membela kemajuan negara ini soal hak asasi manusia dengan menunjuk reformasi tenaga kerja yang baru-baru ini dilakukan, tetapi mengingatkan bahwa masih banyak tugas yang harus dikerjakan.

Amnesty International baru-baru ini mengatakan bahwa reformasi perburuhan di negara ini belum memperbaiki kehidupan pekerja dan bahwa praktik-praktik seperti menyandera gaji dan meminta pekerja berganti pekerjaan masih menjadi hal yang biasa dilakukan. Pemerintah Qatar menolak temuan Amnesty International tersebut. (red/EIn)

Comment