Tenaga Ahli Menag Apresiasi Upaya Kemenag Sultra dalam Mengimplementasikan Asta Protas

KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Tenaga Ahli Menteri Agama Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Kerukunan Umat Beragama, Andi Salman Maggalatung, memberikan pembinaan ASN lingkup Kanwil Kemenag Sultra.

H. Andi Salman mengatakan, Indonesia adalah salah satu negara yang secara kultural dan natural ditakdirkan oleh Allah SWT sebagai negara yang plural. Negara yang majemuk dan beragam dalam berbagai bidang baik suku, bahasa, agama, budaya bahkan warna kulit.

“Untuk itu sebagai anak bangsa, wajib hukumnya kita jaga, kita pelihara, kita rawat kemajemukan ini sebagai sebuah nikmat dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Sebab jika kita salah merawatnya, maka anugerah dan kekayaan ini bisa menjadi musibah bahkan malapetaka bagi bangsa,” ungkapnya.

H. Andi Salman menambahkan, sebagai ASN sifat yang penting untuk dimiliki adalah loyalitas. Sifat loyal ini, kata dia, diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap visi dan misi pimpinan, pemerintahan, kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan, serta dedikasi dalam melaksanakan tugas.

Selain memperkuat komitmen sebagai ASN Kemenag, menurutnya kegiatan tersebut adalah langkah yang tepat untuk penguatan kerukunan. Dikatakannya, Menteri Agama RI, H. Nasaruddin Umar sebagai salah satu tokoh agama dan cendikia muslim, saat ini menjadi menteri terpopuler dalam kabinet Merah-Putih dan telah menerima begitu banyak apresiasi.

Hal ini, lanjutnya, tidak terlepas dari upaya Menag yang telah menetapkan delapan Program Prioritas yang dikenal dengan Asta Protas Kemenag Berdampak.

“Kita sebagai jajaran Kemenag memiliki kewajiban untuk melaksanakan dan menyukseskan program tersebut. Hal ini dilakukan juga dalam rangka mendukung dan menopang program pemerintahan Prabowo – Gibran,” ujarnya.

H. Andi Salman menjelaskan, program pertama yakni bagaimana meningkatkan Kerukunan umat dan cinta kemanusiaan. Program ini berfokus pada bagaimana meningkatkan kualitas kerukunan.

Salah satunya, melalui penerapan Kurikulum Berbasis Cinta. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak sejak dini ditanamkan perasaan cinta sesama anak bangsa sekaligus menghargai perbedaan.

“Indonesia menjadikan agama sebagai jiwa dan ruh bangsa. Kerukunan bukan hanya sekedar didiskusikan dalam forum-forum, tetapi bagaimana mengaplikasikannya,” imbuhnya.

Kedua, penguatan ekoteologi bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dalam upaya melestarikan lingkungan. Dikatakannya, Program Penanaman Satu Juta Pohon Matoa adalah salah satu bentuk upaya penguatan Ekoteologi ini.

“Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh jajaran Kemenag Sultra dalam mendukung dan mengimplementasikan program Asta Protas Menag. Melalui berbagai dialog kerukunan hingga pembuatan video dokumenter kerukunan dengan tagline Kita Beda Tapi Rukun, serta partisipasi penanaman Matoa hingga mencapai 4 ribu pohon, ini adalah langkah nyata yang luar biasa,” kata Andi Salman.

Dirinya menyebut, program prioritas lain yang perlu didukung adalah Layanan Keagamaan Berdampak; Pendidikan Unggul, Ramah dan Terintegrasi; Pesantren Berdaya, Pemberdayaan Ekonomi Umat; Sukses Penyelenggaraan Haji; dan Digitalisasi Tata Kelola.

Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Sultra, H. Muhamad Saleh menjelaskan, jika Kemenag Sultra secara masif melakukan berbagai upaya dalam rangka implementasi Program Asta Protas Kemenag. Berdampak yang digagas oleh Menteri Agama RI, H. Nasaruddin Umar.

Saleh menjelaskan, melalui semangat Kemenag Sultra ACTION (Adaptif, Cekatan, Tekun, Inovatif, Optimis, Nyata), seluruh jajaran Kemenag Sultra senantiasa mendukung apa yang tertuang dalam Asta Protas Kemenag Berdampak.

“Sebagai upaya mewujudkan kerukunan dan cinta kemanusiaan, kita telah membuka berbagai dialog tekait Moderasi dan Kerukunan Umat Beragama. Hal ini bertujuan untuk membangun komunikasi, toleransi dan sinergi antarumat beragama, juga upaya mendekatkan umat dengan ajaran agamanya masing-masing,” ungkap Saleh.

Kemenag Sultra beberapa waktu lalu juga menggelar Forum Silaturahmi dan Diskusi bersama Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan, Kementerian/Lembaga, Densus 88 AT Polri dengan melibatkan eks anggota Jamaah Islamiyah.

Bahkan, kata Saleh, Kemenag Sultra bekerjasama dengan FKUB dan Pemerintah Daerah telah melaunching video Dokumenter Kita Beda Tapi Rukun, sebagai bukti nyata toleransi dan kerukunan yang terjaga di Sultra.

“Tak hanya itu, Kemenag Sultra bahkan telah berpartisipasi dalam program Ekoteologi. Ikut serta dalam program penanaman sejuta pohon Matoa, dengan menanam sebanyak 4 ribu pohon Matoa se Sultra dan melampaui target yang ditetapkan,” terangnya.

Penanaman ini, lanjut Saleh, akan dilakukan secara berkelanjutan dan akan dievaluasi untuk melihat berapa yang bisa berkembang. Yang tidak berkembang akan diganti dan dirawat untuk menjaga keseimbangan alam khususnya di Sultra.

“Selain itu, sebagai bentuk dukungan program sukses penyelenggaraan haji, Kemenag Sultra secara masif telah menuntaskan kegiatan manasik haji pada 17 Kabupaten dan Kota se Sultra,” pungkasnya. (**)

Comment