Muntah Massal di SDN 33 Kasipute, Menu Bergizi Dituding Berbau Busuk

BOMBANA, EDISIINDONESIA.id- Hari ketiga program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 33 Kasipute berubah menjadi kepanikan bagi guru-guru dan wali murid di Sekolah Dasar tersebut.

Pasalnya, sejumlah siswa mengeluhkan mual dan sakit perut usai menyantap makanan dari dapur Badan Gizi Nasional, Rabu pagi (23/04/2025).

Insiden ini menjadi perbincangan hangat setelah video para siswa yang muntah beredar luas di media sosial.

Kepala SDN 33 Kasipute, Santi Jamal, membenarkan kejadian tersebut.

“Iya, Pak, benar. Kejadiannya di sekolah saya,” kata Santi ketika dikonfirmasi.

Meski demikian, ia menegaskan tidak seluruh siswa terdampak. Hanya sebagian kecil yang mengalami gejala serupa.

“Tidak semua, hanya sebagian saja. Mungkin karena kekebalan tubuhnya yang sensitif,” jelasnya.

Santi mengaku tidak berada di lokasi saat peristiwa terjadi. Informasi dari guru-guru menyebutkan bahwa lauk ayam dalam menu makan hari itu diduga bermasalah. Daging ayam disebut berbau busuk dan tampak menghitam.

“Saya belum lihat langsung, tapi katanya seperti itu,” ucapnya.

Makanan dalam program MBG dikirim ke sekolah dalam dua gelombang, pukul 07.30 WITA untuk kelas 1–3 dan pukul 09.30 WITA untuk kelas 4–6. Santi menduga insiden berasal dari makanan gelombang pertama.

“Sepertinya dari makanan gelombang pertama,” katanya.

Hingga Rabu sore, tidak ada siswa yang harus dirujuk ke rumah sakit. Namun pihak sekolah tetap melakukan pemantauan terhadap kondisi siswa.

“Kami pantau terus. Sejauh ini belum ada yang harus dibawa ke rumah sakit,” pungkasnya.

Di sisi lain, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bombana mulai melakukan penyelidikan. Kasat Reskrim Iptu Yudha Febry Widanarko menyebut belum ada laporan resmi yang diterima dari sekolah atau orang tua siswa.

“Untuk laporan resmi, belum ada kita terima,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Meski demikian, pihaknya telah menindaklanjuti informasi yang beredar dan menerjunkan penyidik ke lokasi.

“Kami sudah turunkan anggota ke TKP untuk pulbaket,” katanya.

Ia menyebut pihaknya masih mengumpulkan alat bukti dan memeriksa saksi-saksi, termasuk pihak sekolah dan penyedia makanan.

“Termasuk orang yang menyedikan makanan itu, akan kita periksa,” tutupnya.(**)

Comment