KOLUT, EDISIINDONESIA.id- Pasangan calon nomor urut 2, Haji Sumarlin, S.E. dan Timber yang diusung Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi penantang serius bagi petahana Drs.H. Nur Rahman Umar, M.H. dan H. Jumarding, S.E di Pilkada Kolaka Utara.
Penilaian itu dilontarkan Direktur Parameter Publik Indonesia, Ras MD, Jumat (15/11/2024). Menurutnya, kecenderungan publik sejauh ini tampak mengarah kedua pasangan ini. Sementara pasangan nomor urut 1 H. Anton-H. Abbas, yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih sulit bersaing.
“Sederhana yang saya mau sampaikan terutama dari sudut pandang persepsi. Pertama adalah soal persepsi kepuasan dan ketidakpuasan. Sesungguhnya,di Pilkada Kolaka Utara kali ini, itu adalah pertarungan mereka yang puas dengan pemerintahan sebelumnya dengan mereka yang tidak puas dengan pemerintahan sebelumnya,” katanya.
Ia menjelaskan, mereka yang puas tentu afiliasinya ke pasangan H Nur Rahman Umar dengan H Jumarding. Sedangkan mereka yang tidak puas itu terbagi ke pasangan Sumarlin maupun ke pasangan H Anton.
“Pertanyaannya, mereka yang tak puas ini, di manakah kelompok yang lebih dominan apakah ke pasangan Pak Marlinn atau H Anton. Dalam analisa saya, saya menyimpulkan bahwa kelompok mereka yang tak puas itu lebih cenderung ke pasangan Sumarlin-Timber ketimbang ke pasangan H Anton-H Abbas,” lanjutnya.
Kenapa demikian? Ras MD menjelaskan bahwa ada dua faktor penting dari kesimpulannya tersebut. “Saya ambil kesimpulan ada dua hal. Pertama, Pak Marlin-Timber adalah figur baru yang tidak terafiliasi oleh masa lalu. Yang kedua, Pak Marlin-Timber secara tidak langsung, ada sosok yang sangat berpengaruh di Kolaka Utara dalam hal ini Rusda Mahmud.,” jelasnya.
Ras MD menegaskan, ini dua hal yang membuat kenapa kemudian kelompok yang tak puas itu justru lebih cenderung ke pasangan Marlin-Timber ketimbang H Anton-H Abbas.
Ia pun memastikan persaingan Nur Rahman-Jumarding yang diusung Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menghadapi Marling-Timber akan menjadi pertarungan persepsi.
Jika publik puas dan Nur Rahman Umar bersama pasangannya dianggap berhasil serta mampu membangun dengan baik, maka peluang terpilihnya terbuka kembali.
“Namun, jika gagal membangun persepsi ini, maka peluang kemenangan tentu jatuh ke pasangan Marlinn-Timber. Jadi, kesimpulan saya, dua poros ini saling bertarung di Kolaka Utara walaupun ada poros Pak Haji Anton-H Abbas,,” katanya.
“Analisa saya, saya membaca, baik itu data maupun analisa kualitatif saya, saya berkesimpulan bahwa yang berpeluang memenangkan pertarungan di Pilkada Kolaka Utara kali ini antara poros petahana maupun poros Pak Marlin sebagai penantang,” tandasnya. (**)
Comment