BUTON, EDISIINDONESIA.id – Seorang nelayan asal Desa Manuru, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dilaporkan hilang sejak 2 November 2024 akhirnya ditemukan pada operasi pencarian hari kedua, Selasa (5/11/2024).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Amiruddin A.S., melalui Humas Basarnas Kendari, Wahyudi, mengonfirmasi bahwa korban, Jainudin (41), ditemukan oleh Tim SAR Gabungan sekitar pukul 09.14 Wita pagi ini, sejauh 37,88 mil laut dari lokasi perkiraan hilangnya korban di arah barat laut.
Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi tak bernyawa. Proses evakuasi dilakukan dengan membawa jasad Jainudin ke Dusun Wapomaru, Desa Manuru, untuk kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. Kabar duka ini menutup harapan keluarga dan masyarakat sekitar yang selama ini berharap Jainudin dapat ditemukan dalam keadaan selamat.
Wahyudi Menjelaskan bahwa korban diketahui berangkat melaut pada Kamis, 31 Oktober 2024, sekitar pukul 08.00 Wita, dengan tujuan memancing di perairan Karang Tomia. Sekitar pukul 21.00 Wita, Jainudin sempat bertemu dan berbincang dengan rekannya, Lamisi, yang juga berasal dari Desa Manuru.
Keesokan paginya, Jumat 1 November, Lamisi sudah kembali ke Desa Manuru sekitar pukul 07.00 Wita. Namun, Jainudin belum kembali pada hari Sabtu, 2 November, sesuai rencananya.
Menurut laporan keluarga, Jainudin biasanya hanya memancing selama dua hari sebelum kembali ke desa. Namun, hingga Sabtu pagi, ia belum kembali, dan upaya menghubungi telepon genggamnya juga tidak berhasil.
“Sekitar pukul 10.00 Wita, keluarga dan Lamisi kembali menyusuri perairan Karang Tomia untuk mencari korban, namun pencarian mereka tidak membuahkan hasil,” Ujar Wahyudi.
Operasi pencarian dan penyelamatan terhadap Jainudin melibatkan berbagai unsur, termasuk staf operasional Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Pos SAR Wakatobi, Pos Angkatan Laut Wakatobi, Polisi Air Kabupaten Buton, BPBD Buton, Polisi Air Wakatobi, Camat Tomia, serta warga dan keluarga korban yang turut membantu dalam pencarian.
Dengan ditemukannya korban dalam kondisi meninggal dunia, Basarnas Kendari secara resmi menutup operasi pencarian dan mengembalikan seluruh unsur yang terlibat ke kesatuannya masing-masing. (**)
Comment