KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Kabag Ops Polresta Kendari, Kompol Asri Diyni membeberkan berbagai tantangan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Kota Kendari yang telah diidentifikasi oleh pihaknya.
Diantaranya yaitu bencana alam yang tidak bisa dianggap remeh, seperti halnya saat ini hujan terus terjadi di Kota Kendari, sehingga harus dilakukan antisipasi dini.
“Jadi dari KPU atau Bawaslu harus ada langkah-langkah yang diambil apabila saat pemilihan nanti hujan atau tiba-tiba banjir, jadi kita punya alternatif atau langkah-langkah antisipasi,” katanya dalam Rakor Kesiapan Operasi Mantap Praja Anoa 2024, yang dihadiri Ketua KPU dan Bawaslu Kota Kendari serta camat dan lurah se-Kota Kendari, Selasa (9/7/2024).
Tantangan selanjutnya yaitu terkait dengan netralitas, dimana bukan hanya ASN yang dituntut untuk netral tetapi juga seluruh penyelenggara Pemilu dan TNI/Polri.
Kemudian tantangan lainnya yaitu masyarakat, dimana masih ada sebagian masyarakat yang menempuh jalur inkonstitusional dalam menyikapi hasil Pemilu maupun Pilkada seperti pemblokiran jalan atau pembakaran kantor.
“Ini yang menjadi tantangan, sehingga melalui Rakor ini kita bisa minimalisir agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan tersebut,” ujarnya.
Lanjut ia menyampaikan terkait Operasi Mantap Praja Anoa 2024 bertujuan untuk terciptanya keamanan kelancaran dan ketertiban pada setiap tahapan Pilkada serentak tahun 2024.
“Utamanya di Kota Kendari yaitu pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, serta pemilihan Gubernur dan Wakilnya, ” tutupnya. (**)
Comment