Bombana Ikut Panen Padi Nusantara 1 Juta Hektare

BOMBANA, EDISI INDONESIA.id – Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Burhanuddin bersama Pj. Ketua TP-PKK, Fatmawati Kasim Marewa melakukan kegiatan panen padi Nusantara 1 juta hektare di Desa Kalaero Kecamatan Lantai Jaya Bombana, Kamis (09/03/23).

Kegiatan panen tersebut dilakukan secara serentak di 27 provinsi dan 105 Kabupaten Kota di seluruh Indonesia dengan tema ’Padi Petani Kita Untuk Indonesia’ yang digelar Kementerian Pertanian.

Dalam kesempatan ini Sulawesi Tenggara (Sultra) diwakili Kabupaten Bombana yang berdasarkan kondisi lahan padi sawah yang siap panen, serta ini untuk mongoptimalkan produksi padi dari petani di Kabupaten Bombana.

Usai rangkaian acara tersebut dilanjutkan penyerahan bantuan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Hortikultura berupa Handsprayer dan bibit yang diserahkan langsung oleh Pj Bupati Bombana dan juga Pj Ketua TP-PKK Kabupaten Bombana.

Pj Bupati Bombana dalam sambutannya menyayangkan gabah di Kabupaten Bombana karena hanya 30 % saja yang bisa diolah.

Kata dia, masyarakat lebih banyak mengirim gabah ke luar daerah sehingga nilai tambahnya yang seharusnya menjadi milik petani berada di tempat lain walaupun memang masih berada di Sulawesi Tenggara.

“Saya harap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian untuk mendapatkan industri penggilingan yang moderen agar padi dapat diolah langsung menjadi beras yang berkualitas minimal 90% gabah dapat dikelola di Kabupaten Bombana. Sehingga para petani dapat menikmati hasil  panennya, sebab selama ini gabah padi diolah keluar lalu kemudian dibawa kembali menjadi beras oleh pedagang dengan nilai jual yang tinggi,” ungkap Burhanuddin.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra, Dr La Ode Muh. Rusdin Jaya, mengatakan untuk Kabupaten Bombana luas 17. 713 hektar dengan produksi 76.589 ton dengan rata rata produktifitas 4,32 ton per hektar.

“Jadi khusus potensi lahan baku sawah di Kabupaten Bombana seluas 13. 784 hektar sehingga Kabupaten Bombana merupakan lumbung pangan Sultra terbesar setelah Kabupaten Kolaka timur,  dan potensi untuk Kabupaten Bombana untuk mensuplay Beras di Sultra cukup tinggi sehingga dapat menunjang produksi padi di Kabupaten Bombana,” ucapnya.

di tempat yang sama, Kadis Pertanian Bombana, Muhammad Siarah mengatakan, kebutuhan padi di Kabupaten Bombana sebenarnya lebih dari cukup sebab indikatornya penggilingan lokal dan bulog mengirim ke luar pada beberapa daerah.

“Terkait kenaikan harga beras ia menjelaskan bahwa kenaikan tersebut tidak bisa dihindari sebab ini dampak dari kenaikan BBM dan Pupuk, Saprodi serta Pestisida yang mempengaruhi biaya operasional lahan petani,” ucapnya. (**)

Comment