MUNA, EDISIIMDONESIA.com- Bentuk protes warga Desa Wakumoro Kabupaten Muna semakin ekstrem, terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra), yang tak kunjung melakukan perbaikan jalan poros Wakumoro-Laiba.
Selain sempat menyandera dua unit mobil tangki Pertamina, warga kini menggali secara manual ruas jalan yang menjadi akses transportasi beberapa Kabupaten tersebut.
Koordinator lapangan, Herfan, mengungkapkan aksi penggalian jalan tersebut masih berkaitan dengan pembatalan proses pengerjaan jalur Raha-Lakapera, yang sejatinya telah ditenderkan melalui APBD Perubahan Pemprov Sultra 2021 ini.
“Belum ada pernyataan dari Kadis Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga, untuk melanjutkan pekerjaaan yang telah dianggarkan di APBD Perubahan 2021 ini. Untuk itu masyarakat menggali jalan secara manual untuk memutus akses jalan. Mereka sudah menderita dengan debu setiap hari.” ungkap Herfan, Sabtu (13/11/2021).
Diketahui, blokade jalan poros Desa Wakumoro-Laiba ini bukan kali pertama. Masyarakat yang tergabung dalam Forum Aspirasi Masyarakat (FRASA) telah beberapa kali melakukan aksi serupa.
Warga kesal lantaran janji Pemprov Sultra untuk membenahi akses transportasi darat yang menghubungkan beberapa Kabupaten itu tak kunjung terealisasi.
Baru-baru ini, angin segar ihwal perbaikan jalan itu dempat berhembus, bahkan telah ditenderkan melalui APBD Perubahan 2021, dan pemenang tender juga telah ditetapkan.
Namun belakangan, Dinas SDA dan Bina Marga Sultra membatalkan hal tersebut. Pembatalan itu lantas kembali memicu kekesalan warga, sehingga kembali memblokade akses jalan dimaksud. (andik)
Comment