KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus memacu persiapan menuju penilaian Kota Sehat 2025 melalui Rapat Koordinasi Teknis Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Amir Hasan, yang didampingi oleh Kepala Bappeda Kota Kendari, M. Saiful.
Dalam rapat yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti OPD terkait, Ketua TP PKK, DPRD Kota Kendari, BPS, PDAM, BNN, dan Kementerian Agama.
Pj Sekda Kota Kendari, Amir Hasan, menekankan pentingnya sinergi dan komitmen lintas sektor. Ia menegaskan bahwa pengukuhan tim Kota Sehat harus tuntas sebelum masuk ke tahapan strategis.
“Setelah pengukuhan, baru kita gas untuk pemenuhan indikator-indikator Kota Sehat,” tegasnya.
Amir Hasan menyoroti pentingnya kesiapan teknis dan administratif, termasuk kelengkapan data, kesiapan fisik, serta penguatan koordinasi lintas sektor.
Ia juga mengingatkan bahwa Kendari pernah mencapai predikat terbaik dalam penilaian Kota Sehat sebelumnya, sehingga menjadi kewajiban untuk tidak hanya mempertahankan, tetapi juga meningkatkan pencapaian tersebut.
“Jangan sampai kita pernah dapat, lalu sekarang malah tidak dapat apa-apa,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Kendari, M. Saiful, menyampaikan bahwa evaluasi terakhir menunjukkan beberapa kelemahan yang perlu segera dibenahi.
“Beberapa indikator seperti implementasi kawasan tanpa rokok, kondisi pasar, dan sanitasi lingkungan perumahan masih jauh dari standar. Kita perlu benahi segera agar bisa mencapai target Wistara dengan skor minimal 91 persen,” jelasnya.
Ia juga menyoroti bahwa pada tahun 2021 dan 2024, Kota Kendari tidak mengikuti penilaian, dan baru pada 2023 mendapat predikat Wiwerda.
“Seharusnya tahun ini kita bisa naik peringkat. Apalagi dari 12 indikator sektor pariwisata, kita sudah mencapai 87,5 persen. Kebun Raya dan Nambo menjadi aset potensial yang perlu kita optimalkan,” tambah Saiful.
Lebih lanjut, evaluasi juga menunjukkan minimnya keterlibatan tim pembina UKS di sekolah-sekolah serta tidak meratanya pengelolaan sanitasi di lingkungan perumahan.
Saiful menegaskan pentingnya keterlibatan OPD terkait untuk memenuhi data dukung yang sesuai dengan kondisi lapangan.
“Banyak yang masih mismatch antara dokumen dan kondisi riil. Ini harus segera disinkronkan,” katanya.
Rapat ditutup dengan komitmen bersama seluruh OPD dan stakeholder untuk fokus pada pembenahan indikator yang belum terpenuhi, dan memastikan seluruh proses mulai dari pengukuhan hingga penilaian akhir berjalan tepat waktu dan sesuai rencana.
Dengan sinergi dan kerja bersama, Pemkot Kendari optimis dapat meraih predikat Kota Sehat dengan nilai tertinggi tahun ini. (**)
Comment