Pemkot Kendari Berbenah Menuju Kota Sehat 2025, Hingga Rakor Tantangan Inflasi dan Percepatan Penanggulangan TBC Bersama Mendagri

KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Pemerintah Kota Kendari tengah menggalakkan persiapan menuju status “Kota Sehat” pada tahun 2025.

Langkah strategis ini dipimpin oleh Asisten III Setda Kota Kendari, Makmur, dalam sebuah Rapat Koordinasi yang digelar ini ruang rapat Sekda Kota Kendari Kantor Balai Kota Kendari, Selasa (25/6/2027). 

Dalam kesempatan itu, Asisten III Setda Kota Kendari Makmur, menyampaikan pentingnya menyelesaikan beberapa permasalahan yang terungkap selama proses asesmen sebelumnya.

 “Kita telah mengidentifikasi beberapa permasalahan yang perlu ditindaklanjuti oleh masing-masing OPD terkait,” ungkap Makmur.

Salah satu langkah konkret yang akan segera dilakukan adalah verifikasi lapangan dan verifikasi dokumen terkait dengan temuan yang telah diungkapkan.

Asisten III Setda Kota Kendari menuturkan, tujuannya jelas memastikan bahwa Kota Kendari siap secara fisik dan administratif ketika saatnya untuk dinilai sebagai Kota Sehat.

 “Kami akan memprioritaskan komunikasi yang baik antar OPD untuk menyelesaikan permasalahan dan menindaklanjuti dengan tepat waktu,” jelasnya. 

Pemerintah Kota Kendari telah menetapkan komitmen yang kuat untuk memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk mencapai status Kota Sehat.

Langkah-langkah strategis seperti rapat koordinasi ini menjadi bukti nyata dari keseriusan mereka dalam mengatasi tantangan dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang.

Asisten III Setda Kota Kendari berharap bahwa dengan melakukan tindak lanjut yang tepat waktu dan efektif, kami dapat menghadapi penilaian dengan keyakinan penuh bahwa Kota Kendari layak mendapatkan predikat Kota Sehat.

Proses menuju Kota Sehat 2025 di Kota Kendari memang masih panjang, namun dengan komitmen yang kokoh dan kerjasama yang baik, tujuan ini tampaknya semakin dekat untuk tercapai.

Rapat tersebut, yang dihadiri oleh berbagai OPD terkait, bertujuan untuk mengevaluasi progres dan menindaklanjuti masalah-masalah yang telah diidentifikasi dari hasil assessment pada tahun 2023.

Pemkot Kendari Persiapkan Diri Menuju MTQ Tingkat Provinsi di Konut

Asisten I Setda pimpin rapat terkait partisipasi Kota Kendari dalam pawai taaruf MTQ ke-XXX Sultra di Kabupaten Konawe Utara (Konut).

Rapat berlangsung di Ruang Samaturu kantor Balai Kota Kendari, Rabu (19/6/2024).

Pawai Taaruf dalam rangka MTQ ke-XXX Sultra di Konut menjadi salah satu pembahasan dalam rapat yang dipimpin oleh Asisten I, Amir Hasan, didampingi oleh Kabag Kesra, Sapri.

Rapat ini digelar untuk mengkoordinasikan semua persiapan guna memastikan acara berjalan lancar sesuai rencana.

Amir Hasan dengan tegas menekankan pentingnya pemantauan yang ketat terhadap setiap penanggung jawab kegiatan.

Ini termasuk penanggung jawab operasional kegiatan, desain, dan pembuatan mobil hias yang dijadwalkan akan dilaksanakan oleh Dinas PUPR pada tanggal 22 Juni 2024.

Sedangkan, bus angkutan akan disiapkan oleh Dinas Perhubungan Kota Kendari pada tanggal 20 Juni 2024 pukul 08.00 WITA.

Setiap detail tidak luput dari perhatian, termasuk publikasi dan dokumentasi yang akan ditangani oleh Dinas Kominfo Kendari, konsumsi yang diatur oleh Dinas Sosial Kendari, serta persiapan kesehatan peserta yang ditangani oleh RSUD Kendari.

“Selain itu, operasional selama lomba akan menjadi fokus dari Kesra Setda Kota Kendari,” ujarnya.

Kabag Kesra juga menyampaikan bahwa, penginapan bagi peserta sudah dipersiapkan dengan baik, memastikan kenyamanan dan keamanan selama kegiatan berlangsung.

“Adanya persiapan ini diharapkan dapat memberikan suasana yang kondusif bagi semua peserta dan panitia,” ucapnya.

Beberapa hal yang menjadi fokus utama rapat adalah penetapan pimpinan barisan saat parade mobil hias, termasuk bentuk dan susunan barisan yang akan menjadi daya tarik utama acara.

Persoalan pakaian yang akan dikenakan oleh peserta saat parade mobil hias juga dibahas dengan teliti untuk menjaga keserasian tema acara.

Tidak ketinggalan, jumlah personil dan narasi yang akan dibacakan juga menjadi bagian dari agenda penting yang perlu disepakati bersama.

Pemkot Kendari Ikuti Rakor Tantangan Inflasi dan Percepatan Penanggulangan TBC Bersama Mendagri

Asisten II Setda Kota Kendari Jahudding bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kendari, mengikuti rapat Koordinasi bersama Menteri Dalam Negeri. Rapat berlangsung secara daring via zoom, di Ruang Command Center Kantor Balai Kota Kendari, Senin (10/5/2024).

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan sorotan pada dua isu penting yang saat ini menjadi fokus perhatian publik yakni, inflasi dan penanggulangan tuberkolosis (TBC) di Indonesia.

Menurut data terbaru, Indonesia menempati peringkat 73 dari 186 negara dalam hal tingkat inflasi, sebuah peringkat yang menegaskan tantangan ekonomi yang dihadapi.

Perkembangan inflasi nasional pada bulan Mei 2024 menunjukkan angka yang cukup signifikan, dengan kenaikan 2,84% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang menjadi proxy inflasi pada minggu pertama Juni 2024 juga menunjukkan tren yang meningkat, menandakan adanya tekanan inflasi yang berkelanjutan.

Namun, di tengah perhatian yang besar terhadap isu inflasi, peringatan akan urgensi penanggulangan TBC tidak boleh diabaikan. Indonesia menempati posisi kedua dalam jumlah kasus baru TBC tertinggi di dunia setelah India. Faktanya, TBC menjadi penyakit menular yang menjadi penyebab kematian terbesar di dunia setelah pandemi COVID-19.

Dalam konteks ini, kolaborasi multisektor menjadi krusial. Upaya percepatan penanggulangan TBC memerlukan dukungan dan koordinasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Langkah-langkah konkret perlu diambil untuk meningkatkan akses terhadap diagnosis, pengobatan, dan pencegahan TBC di seluruh negeri.

Sementara itu, analisis terhadap data inflasi menunjukkan adanya polarisasi di tingkat provinsi. Dari 24 provinsi yang mengalami inflasi, 14 provinsi lainnya justru mengalami deflasi. Selama lima bulan pertama tahun 2024, inflasi secara keseluruhan mencapai 1,16%, dengan bulan Mei sebagai pengecualian dengan terjadinya deflasi.

Terkait dengan momen Idul Adha, terlihat bahwa konsumsi masyarakat cenderung tidak sebesar saat Idul Fitri. Namun, perlu dicatat bahwa perkembangan inflasi juga dipengaruhi oleh momentum Idul Adha, yang bisa memberikan efek sementara terhadap harga-harga tertentu.

Dengan demikian, melihat tantangan ganda yang dihadapi oleh Indonesia dalam hal inflasi dan penanggulangan TBC, langkah-langkah strategis perlu diambil.

Kolaborasi multisektor yang terkoordinasi dengan baik, didukung oleh analisis data yang mendalam, akan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih stabil dan sehat secara ekonomi.

Berlangsung 4 Hari, Pemkot Gelar Gerakan Pangan Murah di Halaman Balaikota Kendari

Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Kendari menggelar gerakan pangan murah dan kuliner murah.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup ini akan berlangsung mulai 11-14 Juni 2024, bertempat di lapangan parkir Kantor Balai Kota Kendari.

Dalam kegiatan tersebut disediakan berbagai bahan pangan, mulai dari bawang merah, bawang putih, beras, minyak goreng, gula, cabai dan berbagai kebutuhan pangan lainnya.

Selain itu juga tersedia kue-kue kering, makanan siap saji, bumbu siap pakai, di samping itu juga tersedia alat tulis sekolah, seragam sekolah maupun kantor yang bisa diperoleh masyarakat dengan harga terjangkau

Dalam kegiatan ini juga disediakan layanan pemeriksaan gratis, seperti pemeriksaan gula darah, asam urat, kolesterol dan pemeriksaan tekanan darah yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari.

Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup mengatakan kegiatan ini juga dalam rangka menghadapi hari besar keagamaan, yang biasanya permintaan kebutuhan khususnya kebutuhan pangan itu selalu meningkat dan bahkan tidak terkendali.

“Ini kita lakukan untuk menstabilkan harga agar bisa terkendali dan tidak membebani masyarakat,” ujarnya

Apalagi kata dia, seringkali disaat-saat tertentu banyak tengkulak yang mencoba menampung atau menimbun kebutuhan-kebutuhan pokok yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat agar bisa menaikkan harga.

“Mereka mencari keuntungan dengan membebani masyarakat, lonjakan harga yang tinggi tentu akan membebani dan mengurangi daya beli masyarakat terutama dari keluarga yang kurang mampu,” ungkapnya.

“Gerakan pangan murai ini tidak hanya kami lakukan pada saat ini tapi kita akan lakukan terus-menerus dalam rangka mengendalikan inflasi dan ini kami lakukan sampai ke tingkat kelurahan dan kecamatan ,” tutupnya. (Adv)

Comment