Wajib Kurangi Gula, Diabetes Rentan Serang Anak Muda! 

Ilustrasi diabetes melitus (DM). Foto: iStockphoto/Michail_Petrov-96

EDISIINDONESIA.com – Diabetes melitus (DM) saat ini sering dianggap mirip dengan penyakit jantung dan kolesterol, sama-sama dianggap penyakit orang tua. Namun kenyataannya, DM dan penyakit lainnya juga bisa dialami anak muda.

Bahkan dari tahun ke tahun, jumlah penderita DM tidak lagi didominasi orang tua.

Penderita diabetes yang berobat di RSI Ahmad Yani Surabaya, hampir semuanya adalah DM tipe 2. Rumah sakit beberapa kali menerima dan merawat pasien DM dengan umur yang relatif muda.

”Yang termuda untuk DM-tipe 2, tahun ini berusia 14 tahun,” ujar Dr. dr. Libriansyah Sp.PD., K-EMD., Finasim., AIFO-K., MM., CIPA. seperti dikutip dari Jawapos.com.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam itu, dahulu umur rata-rata pasien DM di atas 45 atau 50 tahun. Tetapi sekarang sudah banyak yang kategori usia anak muda, di bawah 25 tahun.

”Biasanya DM Tipe 2 itu tua-tua, tetapi sekarang mulai banyak yang muda. Dulu pasien di atas 40 tahun. Sekarang di bawah. Ada beberapa kemungkinan ini dapat terjadi. Memang DM sekarang lebih mudah menyerang atau makin lama, deteksi diabetes dilakukan usia muda lebih banyak karena kesadaran tes tinggi,” tutur dokter Lee, sapaan akrab Libriansyah, Minggu (14/11).

Untuk pasien-pasien muda, banyak yang terditeksi karena melakukan general check up.

Dia menjelaskan, gejala DM tidak khas, kadang ngantuk, lesu, rasa lapar terus. Untuk orang yang lebih tua, ketika berobat, beberapa di antaranya adalah selalu merasa lesu, mengantuk, kesemutan, luka yang sulit sembuh atau diikuti dengan adanya penyakit lain.

”Ada 3 gejala klasik diabetes. Pertama adalah Polidipsia, rasanya haus terus sehingga banyak minum. Kedua adalah Poliuri, pengen pipis terus. Kencing lebih dari 2 kali malam hari dan mengganggu tidur. Itu harus waspada,” terang Libriansyah.

Terakhir adalah polifagi, pasien lupa dengan rasa kenyang dan merasa lapar terus. Hal itu terjadi akibat adanya gangguan metabolisme, baik karbohidrat, protein, dan lemak yang meningkatkan gula darah.

”Kalau gejala itu sudah ada, orangnya mungkin sudah lama terkena, (DM), tetapi dia nggak merasakan. Diagnosis diabetes itu, kalau sudah didiagnosis, teorinya sudah ada 50 persen dari fungsi sel beta pankreas yang menghasilkan insulin itu terjadi kerusakan,” tutupLibriansyah. (**)


 

Comment