KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menegaskan komitmennya untuk memperkuat aktivitas ekspor daerah sebagai bagian dari pengembangan ekonomi maritim.
Wakil Gubernur Sultra, Ir. Hugua menyampaikan bahwa pemerintah daerah membuka ruang sebesar-besarnya bagi pelaku usaha lokal dan koperasi nelayan untuk masuk ke rantai ekspor internasional.
Hal ini disampaikan Hugua usai melepas ekspor perdana komoditas perikanan PT Yanagi Histalaraya di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari, Selasa (28/10/2025).
Ia menegaskan bahwa kegiatan ekspor tidak boleh hanya dikuasai perusahaan besar, tetapi juga harus memberi ruang tumbuh bagi usaha kecil dan koperasi pesisir.
“Pemerintah saat ini mendorong koperasi nelayan agar tidak hanya menjadi pengumpul hasil laut, tapi juga naik kelas menjadi eksportir. Dengan begitu, nilai tambah ekonomi tidak berhenti di rantai tengkulak,” jelas Hugua.
Hugua juga menyebut program Kampung Nelayan yang digagas pemerintah pusat kini mulai tumbuh di Sulawesi Tenggara.
“Saat ini sudah ada enam kampung nelayan di Sultra yang terlibat dalam rantai produksi perikanan. Kami ingin koperasi di daerah ini berkembang menjadi eksportir baru,” tambahnya.
Selain mendorong produksi, pemerintah provinsi juga memperkuat sisi mutu dan daya saing melalui dukungan fasilitas ekspor. Ia memastikan bahwa jaminan mutu produk perikanan Sultra sudah memenuhi standar internasional.
“Jaminan mutu sudah mantap, infrastruktur ekspor kita lengkap, dan semua proses berjalan baik. Ini menjadi modal besar memperluas pasar ekspor,” tegasnya.
Pemerintah provinsi juga menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi pelaku usaha perikanan yang ingin melakukan ekspor melalui kemudahan layanan administrasi, perizinan, karantina produk, hingga sertifikasi mutu bekerja sama dengan instansi teknis terkait.(**)
Comment