Melalui Program PKT BERSERI, Pupuk Kaltim Bekali Petani Gowa Cara Penanganan Hama dan Penyakit

EDISIINDONESIA.id- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menggelar pelatihan Penanganan Hama dan Penyakit Tanaman serta Pembuatan Pestisida Organik di Kelurahan Bulutana, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program “Pertanian Bulutana Berkelanjutan, Sejahtera dan Mandiri (PKT BERSERI)”, sebuah program unggulan Pupuk Kaltim yang bertujuan untuk mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pendampingan sebelumnya yang berfokus pada pembuatan kompos menggunakan Biodex, biodekomposer unggulan Pupuk Kaltim.

Kelurahan Bulutana memiliki potensi pertanian yang besar, namun menghadapi tantangan serius berupa serangan hama dan penyakit, terutama pada tanaman padi. Petani di daerah ini selama ini mengandalkan pestisida kimia, yang meskipun efektif dalam jangka pendek, menimbulkan dampak negatif seperti resistensi hama, penurunan kesuburan tanah, pencemaran lingkungan, dan risiko kesehatan.

Plt VP TJSL Pupuk Kaltim, Anggono Wijaya, menjelaskan pentingnya pendekatan baru dalam pengendalian hama dan penyakit yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Program PKT BERSERI mendorong penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yang menggabungkan metode mekanis, biologis, dan kimia secara berkelanjutan.

Pembuatan pestisida organik dari bahan alami menjadi alternatif yang aman, ekonomis, dan ramah lingkungan.

Pelatihan tersebut memberikan materi komprehensif tentang identifikasi hama dan penyakit padi, penyebab serangan, dan dampaknya terhadap hasil panen.

Peserta juga mempelajari metode pengendalian mekanis (pengendalian fisik, rotasi tanaman, sanitasi lahan), biologis (penggunaan pestisida selektif dan sesuai dosis), dan pembuatan pestisida organik, mulai dari pemilihan bahan hingga teknik peracikan dan fermentasi.

Anggono berharap pelatihan ini akan mendorong petani untuk mengimplementasikan pestisida organik secara konsisten, mengurangi dampak negatif pestisida kimia, dan meningkatkan hasil panen dengan metode yang lebih aman dan efektif.

Lebih lanjut, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar petani dalam produksi dan penggunaan pestisida organik, menciptakan sistem pertanian yang mandiri dan berdaya saing.

Para petani Bulutana menyambut antusias pelatihan ini, menganggapnya sebagai wawasan baru dalam menghadapi tantangan pertanian konvensional. Mereka menilai materi yang disampaikan sangat relevan dan dapat diterapkan secara optimal.

Salah satu petani mengungkapkan rasa terbantu dengan program PKT BERSERI dan kemampuan untuk membuat pestisida organik sendiri dari bahan-bahan yang tersedia di kebun.

Lurah Bulutana, Naba, menyatakan bahwa program PKT BERSERI merupakan langkah strategis dalam memperkuat kapasitas petani lokal dan menciptakan sistem pertanian yang tangguh, hijau, dan berdaya saing. Ia mengapresiasi pendampingan yang diberikan, termasuk praktik langsung dalam mengatasi masalah hama dan penyakit.

Naba berharap program ini terus ditingkatkan agar petani Bulutana dapat memahami sistem pertanian yang baik dan mengakses teknologi pertanian ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan.(**)

Comment