KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari kembali menggelar pangan murah di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bungkutoko. Semua produk tersebut dijual dengan harga yang tentunya jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran.
Kepala Bidang Distribusi dan Harga Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Aris Manda, mengumumkan program pangan murah yang akan menyasar seluruh kelurahan di Kota Kendari. Program ini bertujuan untuk memberikan akses pasar yang lebih dekat kepada masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di wilayah pesisir, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk mengendalikan laju inflasi.
Menurut Aris, upaya ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menstabilkan harga pangan dan memastikan ketersediaan bahan pangan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Kami mengadakan pasar murah guna mendekatkan pasar kepada masyarakat agar mereka dapat berbelanja dengan harga yang lebih terjangkau. Harga barang yang di jual disini dibawah harga pasar,” jelasnya.
Kegiatan pangan murah di RTH Bungkutoko ini akan berlangsung selama dua hari dan beberapa bulan ke depan, dengan fokus pada distribusi bahan pangan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan telur. Aris menjelaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan perangkat kelurahan untuk memastikan program ini berjalan lancar dan tepat sasaran.
“Memang setiap tahun kita programkan dengan total 50 titik menjadi fokus dinas Ketapang, sementara untuk distributor ada 15 tergantung suplai, kalau untuk kegiatan ini kami rencanakan mulai hari ini sampai besok. Untuk bulan september ini kita agendakan sekitar 8 titik di masing-masing kecamatan,” ungkapnya.
Dalam kegiatan pangan murah ini di RTH Bungkutoko ini, Dinas Ketahanan Pangan melibatkan Kecamatan Nambo dan Kecamatan Abeli dan lima kelurahan di kecamatan tersebut. Selanjutnya pihaknya akan melaksanakan pangan murah di wilayah Kessilampe, Kecamatan Kendari dan wilayah sekitarnya.
Terlihat masyarakat di kelurahan-kelurahan yang dilibatkan menyambut baik inisiatif ini. Salah seorang warga Kelurahan Abeli, mengungkapkan bahwa program ini sangat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Dengan adanya pangan murah ini, kami bisa sedikit lebih lega. Harga kebutuhan pokok yang lebih murah sangat berarti bagi kami,” ujarnya.
Ia mengungkapkan perbedaan signifikan antara harga telur ayam yang dijual di pasar tradisional dengan harga yang ditawarkan dalam program pangan murah. Selisih harga yang cukup signifikan ini, menurutnya, menjadi daya tarik utama bagi masyarakat untuk memanfaatkan program pangan murah.
“Kalau di pasar harganya bisa Rp50.000 sampai Rp60.000 lebih, kalau disinikan Rp48.000, kegiatan begini bagus kalau sering dilaksanakan,” pungkasnya. (**)
Comment