60 Ribu Siswa di Sultra Tidak Terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan

KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Sebanyak 60 ribu siswa di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak terdaftar dalam data pokok pendidikan (dapodik).

Hal itu disampaikan Kepala Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sultra, Junaiddin Pagala saat menghadiri Festival Bulan Merdeka Belajar Tahun 2024, Jumat (24/5/2024).

Dia menyebut dari 654 ribu siswa di Sultra, sebanyak 60 ribu teridentifikasi tidak terdaftar di dapodik. Kondisi ini menunjukkan bahwa 60 ribu siswa tersebut teridentifikasi tidak melanjutkan pendidikan atau tidak sekolah.

Akan tetapi, saat ini pihaknya masih terus melakukan identifikasi, sebab 60 ribu siswa tersebut bisa jadi bersekolah hanya tidak terdata di dapodik.

“Bisa jadi yang tidak terdata di dapodik ini melanjutkan pendidikan di pondok pesantren atau rumah qur’an, sehingga tidak terdata di dapodik,” katanya.

Junaiddin menyampaikan jika siswa yang tidak terdaftar di dapodik ini karena putus sekolah, pihaknya akan langsung membicarakannya dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra maupun Kabupaten dan Kota.

Karena saat ini kata dia, setiap daerah harus mengimplementasikan program nasional yakni wajib belajar tuntas 12 tahun. Sehingga, pihak pemerintah daerah harus memastikan bahwa warganya mendapatkan haknya untuk memperoleh layanan pendidikan.

“Untuk sementara memang ada beberapa yang putus sekolah, tetapi mereka bagian dari penyandang disabilitas seperti tuna netra,” ujarnya..

“Sehingga di merdeka belajar saat ini telah dilaksanakan pendidikan inklusif bagi sekolah-sekolah, agar bisa menerima peserta didik yang punya keterbatasan,” tutupnya.  (**)

Comment