KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan awal musim hujan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan tiba secara bertahap mulai November 2023 mendatang.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Sultra, Aris Yunatas mengatakan prediksi tersebut menyusul dengan kondisi langit di Sultra yang mulai menunjukkan potensi pertumbuhan awan hujan.
“Kami prediksi musim hujan mulai November, itu baru di Kabupaten Kolaka Utara. Selebihnya Desember untuk seluruh wilayah Sultra,” katanya.
Sementara puncak musim hujan di Sultra akan terjadi mulai Januari, Maret, April dan Juni 2024.
Meskipun saat ini Sultra juga masih mengalami musim kemarau hingga fenomena El Nino. Di mana BMKG memprediksi puncak musim kemarau atau indeks El Nino–Osilasi Selatan (ENSO) akan terjadi pada Desember 2023 kemudian indeks ENSO akan turun secara gradual.
Anomali SST Wilayah Samudra Hindia bagian timur diprediksi mendingin pada November-Desember yang kemudian menuju normal. Indian Ocean Dipole positif diprediksi akan terjadi hingga November 2023, kemudian meluruh menuju Netral.
Aris juga mengingatkan dampak dari musim hujan ke depan yang akan terjadi pada beberapa sektor yakni sektor kebencanaan, sektor perkebunan dan sektor transportasi.
Pada sektor kebencanaan akan terjadi peningkatan curah hujan yang disertai angin kencang dan petir, dampaknya yakni banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Di sektor pertanian maupun perkebunan yaitu genangan atau banjir pada lahan pertanian serta rusaknya komoditi tanaman tertentu akibat angin kencang.
Kondisi tersebut berpotensi akan menyebabkan terjadinya gagal panen yang akan menurunkan produksi serta berimbas pada kenaikan harga. Sedangkan dampak di sektor transportasi yaitu jalanan licin dan tergenang, tumbangnya pohon akibat angin kencang, dan rusaknya jembatan maupun jalanan. (**)
Comment