KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Dinas Pendidikan se-Indonesia diminta untuk memasifkan bahan ajar Pancasila dalam kurikulum sekolah.
Permintaan itu disampaikan, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) M Akbar Hadiprabowo.
Untuk mewujudkan hal tersebut BPIP bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah melaunching buku bahan ajar Pancasila beberapa waktu lalu.
Akbar Hadiprabowo mengatakan, pengembalian materi pendidikan Pancasila sebagai bahan ajar pokok dalam kurikulum sekolah dimulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi.
Dengan harapan buku bahan ajar Pancasila tersebut akan digaungkan lagi di sekolah dasar dan menengah bahkan ditingkat PAUD. Untuk dikenalkan lagi kepada masyarakat, anak-anak muda yang selama ini di sekolah dasar maupun menengah tidak ada pelajaran Pancasila.
“Kepada kepala dinas untuk melaksanakan kurikulum atau bahan materi ini disampaikan kepada anak-anak kita. Sehingga mereka akan tahu lagi bagaimana dasarnya ideologi kita, nilai luhur yang harus diingatkan,” pesannya.
Lanjut ia menyampaikan, bahwa mengembalikan materi yang sempat ada di zaman orde baru tersebut dimaksudkan untuk menanamkan kembali ideologi Pancasila utamanya pada generasi muda.
Apalagi kata dia, penyusunan buku bahan ajar itu bahkan melibatkan sekiranya 200 orang terdiri dari para tokoh hingga budayawan sejak 2021 dan menghasilkan 15 buku bahan ajar Pancasila.
Sehingga ia berharap, buku bahan ajar tersebut bisa tersampaikan kepada anak sekolah agar bisa mengetahui, memahami, menghayati dan terpenting mengimplementasikan dan menjadi kebiasaan melaksanakan nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Pelajaran ini 30 persen teori dan 70 persen praktik. Semoga ikhtiar ini mengingat kembali kita punya ideologi Pancasila, kita punya dasar dan falsafah hidup bangsa ini yang harus menjadi tuntunan kita,” tutupnya. (**)
Comment