EDISIINDONESIA.id – Badan wasit Primer League mengeluarkan kebijakan bagi para pemain muslim yang berpuasa Ramadan.
Kebijakan itu memang menunjukkan toleransi yang tinggi pada para pemain Muslim yang tetap profesional bermain saat Ramadhan.
Dilansir dari media Inggris, badan wasit Primer league sudah mengabari para pihak penyelenggara agar menerapkan waktu jeda ketika waktu berbuka puasa tiba.
Jeda waktu itu tidak lain agar para pemain Muslim bisa berbuka puasa terlebih dahulu.
Ofisial pertandingan telah mengeluarkan panduan agar pemain dapat berbuka puasa dengan meminum cairan, gel energi, atau suplemen di pinggir lapangan selama jeda permainan.
Wasit juga didorong untuk mengidentifikasi pemain yang berpuasa sebelum kickoff dan menyetujui perkiraan waktu jeda permainan.
Aturan ini sebenarnya merujuk pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya.
Pada 2021 misalnya, pertandingan antara Leicester City dan Crystal Palace dihentikan oleh wasit Graham Scott agar Wesley Fofana (Prancis) dan Cheikhou Kouyate (Senegal) dapat berbuka puasa saat memasuki waktu buka puasa.
Tak hanya wasit yang menunjukkan toleransi, Kiper Palace Vicente Guiata juga menunda melakukan tendangan gawang.
Dilansir dari Sky Sport, ada sekitar 48 pemain musim yang merumput di liga Utama Inggris.
Beberapa diantaranya seperti yang dikenal adalah pemain anyar Liverpool, Moh Salah, Raheem Sterling, N’golo Kante dan sejumlah lainnya. (EI)
Comment