Film Horor Botting Mulai Tayang di Kendari

KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Film Horor Botting atau Kawin mulai tayang di Kendari. Film ini tayang perdana di Bioskop Hollywood Kendari, sejak Minggu (05/03/22).

Menurut Sutradara Film, Syaiful HR, film tersebut mengisahkan Sitti yang merupakan anak tunggal dan tinggal dalam keluarga sederhana.

Film ini diadopsi dari kisah nyata di Bulukumba Sulawesi Selatan.

Kata dia, dikisahkan, Sitti menerima surat dari seorang lelaki yang ia belum pernah temui sebelumnya.

“Surat-surat tersebut menjanjikan hubungan pernikahan, tetapi lelaki itu tak pernah datang, karena orang tua lelaki rak merestuai. Bertahun-tahun lamanya, Sitti tetap menunggu kabar berita dari lelaki itu. Namun harapannya tak kunjung menjadi kenyataan,” beber Syaiful.

“Jadi orang tua laki-laki dari pria itu tidak menyetujui pernikahan itu karena si wanita atau Siti ini dari latar belakang tidak mampu atau miskin,” sambung Syaiful.

Ia melanjutkan, seiring dengan berjalannya waktu, karena tak kunjung datang dinikahi, kedua orang tuanya mulai memperhatikan tingkah laku Sitti yang aneh-aneh, yang semakin menguatkan dugaan bahwa Sitti sudah gila. Sitti sering ke pantai untuk melamun, menatap jendela, dan setiap memasuki waktu magrib, ia selalu mengenakan baju botting sambil menyisir rambutnya di depan cermin.

Selanjutnya, keluarga Sitti pun menghadapi masalah serius yang disebabkan oleh Risqa, gadis yang akhirnya dinikahi oleh lelaki yang ditunggu-tunggu oleh Sitti.

“Hikmah dari film ini bahwa orang tua wajib untuk mendukung anak-anaknya untuk dinikahi. Kenapa?, karena banyak kejadian akibat dari menghalang-halangi itu terjadi silariang, bunuh diri dan lain-lain,” ungkap Syaiful.

Film ini akan diputar selama sepekan hingga satu bulan di Bioskop Hollywood Kendari dengan harga tiket normal.

Sementara itu, salah seorang penonton menilai, film yang diangkat dari cerita kisah nyata pasangan pengantin yang mengisahkan seorang gadis bernama Sitti yang dikenal karena sifatnya yang cantik, ramah, dan baik hati yang dijanjikan akan dinikahi oleh seorang lelaki namun tidak kunjung dinikahi, hingga diduga mengalami gangguan jiwa sangat menarik dan positif.

“Filmnya sangat menarik dan bagus, apalagi ini syutingnya di kampungku (Bulukumba, Sulawesi Selatan,red) karena pas muncul pertama ada tugu. Ada juga promosi wisata di dalamnya tempat syutingnya itu di salah satu pantai,” ungkap Andi warga KKSS Sultra di Kendari.

Menurutnya, alur cerita dari film ini sangat menarik dengan menampilkan ciri khas budaya yang ditampilkan. Cuman sayang misi budayanya sedikit sekali ditampilkan.

“Cerita horornya juga dapat pas diakhir cerita. Termasuk benturan cerita antara yang miskin dan kaya,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan, Ibu Mardiana. Katanya, filmnya sangat menarik untuk ditonton apalagi ini mengisahkan kehidupan anak remaja bagaimana mengahadapi situasi-situasi sulit untuk menikah.

“Filmnya sih lumayan bagus, cuman kita berharap alur ceritanya bisa lebih menarik lagi dibuat di Botting 2 dan tampilan-tampilan misi budaya itu ditampilkan lebih mendetail,” tutur dia. (*)

Comment