EDISIINDONESIA.com – Tim nasional Indonesia gagal meraih kemenangan saat menghadapi Bangladesh dalam pertandingan FIFA Matchday di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/6) malam.
Indonesia harus puas bermain imbang 0-0 meski mendominasi permainan.
Manajer Timnas Indonesia Kombespol Sumardji angkat bicara mengenai performa timnas. Menurut chief operating officer (COO) Bhayangkara FC itu, salah satu penyebab Indonesia sulit mencetak gol adalah para pemain belum padu.
”Faktor chemistry belum terbangun dengan baik. Terlebih, ada beberapa pemain yang baru bergabung. Mereka butuh waktu untuk beradaptasi,” ujar Sumardji kepada Jawa Pos kemarin.
Dalam starting line-up melawan Bangladesh, pelatih Shin Tae-yong (STY) memainkan komposisi pemain berbeda dari ajang AFF 2020 Singapura maupun SEA Games 2021 Vietnam.
Dalam pertandingan di Bandung, STY memasang Saddil Ramdani, Stefano Lilipaly, Irfan Jaya, dan Muhammad Rafli untuk membongkar pertahanan lawan. Padahal, empat pemain tersebut belum lama berlatih bersama.
Sebenarnya Indonesia memiliki duo sayap Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman yang secara chemistry sudah tune in. Namun, mereka tidak bisa dilibatkan dalam pertandingan melawan Bangladesh.
Egy masih menjalani program pemulihan cedera lutut. Sementara itu, Witan absen dalam beberapa sesi latihan untuk menikah.
Lantaran sudah menemukan salah satu akar permasalahan, timnas Indonesia memutuskan untuk berangkat lebih cepat ke Kuwait. Rencananya, Elkan Baggott dan kawan-kawan terbang ke Kuwait hari ini atau H-5 pertandingan perdana babak kualifikasi Piala Asia 2023.
Indonesia dijadwalkan bertemu tuan rumah Kuwait pada 8 Juni di Jaber Al Ahmad International Stadium.
Sumardji menerangkan, keputusan untuk memberangkatkan tim lebih cepat ke Kuwait memiliki banyak manfaat.
”Selain meningkatkan chemistry antar pemain, timnas Indonesia bisa lebih banyak beradaptasi dengan cuaca di Kuwait,” tegas mantan Kasubdit Registrasi dan Identifikasi Ditlantas Polda Metro Jaya tersebut.
Pelatih Bangladesh Javier Fernandez Cabrera mendoakan timnas Indonesia bisa lolos ke putaran final Piala Asia 2023. Pelatih kelahiran Spanyol 37 tahun silam itu menilai pasukan Merah Putih memiliki modal yang bagus untuk dapat bersaing dengan Kuwait, Jordania, dan Nepal.
Menurut Cabrera, salah satu keunggulan Indonesia adalah memiliki banyak pemain muda bertalenta.
Cabrera mengaku tidak mudah menghadapi Indonesia. Pasukan Merah Putih menyerang dari dua sisi sayap. Namun, dia dapat menemukan cara yang akhirnya berjalan efektif. Yaitu, membuat pertahanan yang solid.
”Kami menghentikan serangan mereka dengan membuat garis pertahanan yang lebih dalam. Ini berhasil. Mereka menderita dengan hal itu. Tapi, secara kualitas, Indonesia merupakan tim kuat dan punya kesempatan untuk lolos ke Piala Asia 2023,” ungkap mantan pelatih CF Rayo Majadahonda tersebut. (**)
Comment