Tiga Tahun Nebeng di SD, Kini SMKN Kemaritiman Siotapina Memiliki Tiga Unit RKB

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Asrun Lio saat meninjau tiga unit gedung baru.

KENDARI, EDISIINDONESIA.com – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi secara nyata telah menyahuti impian masyarakat Kabupaten Buton khususnya Kecamatan Siotapina.

Utamanya impian terhadap keberlangsungan SMKN Kemaritiman Siotapina dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal berkaliber nasional bahkan lebih dari itu, guna mengembangkan pengelolaan potensi kelautan yang berlimpah di daerah.

Bentuk respon nyata orang nomor satu di Provinsi Sultra itu, dengan memberi perintah kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra untuk membangun Ruang Kelas Belajar (RKB) dalam waktu secepatnya, yang dimulai pada akhir Tahun 2021 lalu.

Penggiatan pembangunan akhirnya dilakukan, mengingat sejak tiga tahun lalu SMKN Kemaritiman Siotapina ini nebeng di SD setempat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Asrun Lio mengungkapkan rasa syukur, sebab awal Tahun 2022, pihaknya dapat merealisasikan pembangunan gedung, sesuai target dari Gubernur Provinsi Sultra, meskipun baru tiga unit RKB.

“Percepatan pembangunan gedung ini merupakan perintah dari Gubernur Sultra, Bapak H Ali Mazi SH bahwa tahun 2022 harus ada tambahan tiga unit gedung RKB untuk SMKN Kemaritiman Siotapina di Desa Sampuabalo ini. Jika Gubernur telah memberikan perintah maka hal tersebut telah menjadi keputusan, sekalipun itu secara lisan, maka kami sebagai bawahan wajib melaksanakannya,” ucap Lulusan S3 The Australian National University Canberra ini dalam keterangan tertulisnya.

Akademisi asal Moronene Bombana ini menerangkan, pembangunan tersebut tidak berhenti di situ saja, sebab ada lagi penambahan enam RKB, termasuk dua Ruang Praktik Siswa (RPS) sesuai tiga jurusan yang ada di SMKN Kemaritiman Siotapina, yang dilakukan melalui Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra.

Mantan Kepala Sekretariat Rektor UHO ini juga memuji kesabaran dan keteguhan Kepala SMKN Kemaritiman Siotapina, Ibu Rina yang telah menunggu tiga tahun lamanya, dengan menitipkan peserta didiknya di SD, sembari terus berjuang membuat proposal dan berkonsultasi demi percepatan pelaksanaan pembangunan gedung sekolah.

“Meskipun penuh keterbatasan, namun Ibu Rina tetap sabar dan tidak menyerah memperjuangkan sekolahnya, sehingga alhamdulillah sekolah ini telah memiliki tiga unit gedung RKB. Bahkan, Bapak Gubernur Sultra insya allah akan menjadian SMKN Kemaritiman Siotapina ini sebagai sekolah unggulan di wilayah Sultra, bahkan untuk wilayah di Kawasan Indonesia Timur dan niatan ini, Gubernur Sultra telah menyampaikan langsung ke Dirjen,” ungkap Orang nomor satu di jajaran Dikbud Sultra ini.

Mantan Kepala Pusat Studi Eropa UHO ini melanjutkan, hal itu juga dilakukan untuk mendukung pendirian Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton di Pasarwajo, Kabupaten Buton, yang proses izin operasionalnya dalam tahap finishing di Jakarta.

“Keberadaan ITK Buton ini nantinya dalam rangka mendukung pengembangan kawasan perikanan dan kelautan di Buton, sehingga dalam pendirian perguruan tinggi, tidak menemukan kendala cukup berarti,” terang suami Wa Ode Munanah ini.

Pria kelahiran Buton, 25 Mei 1968 ini menambahkan, hal tersebut juga merupakan salah satu komitmen Pemprov dalam meningkatkan pendidikan dan kualitas SDM di Sultra.

Dan mendapatkan respon luar biasa dari Menko Marves RI, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan MPA karena dinilai mampu membentuk SDM unggul dalam pemanfaatan kekayaan alam Sultra.

Kepala SMKN Kemaritiman Siotapina, Wa Rina menjelaskan, terdapat tiga jurusan di sekolah tersebut, yakni Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan, Jurusan Nautika Kapal Penangkap Ikan, dan Jurusan Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut, dengan tenaga pendidik berjumlah 23 orang yang masih berstatus Guru Tidak Tetap (GTT).

Kepala desa serta camat setempat mengungkapkan terimakasih atas perhatian Pemprov Sultra bersama DPRD Provinsi Sultra atas peningkatan SDM lokal. Guna mendukung keberadaan sekolah dimaksud, pemerintahan setempat membangun jalan setapak melalui Dana Desa (DD). (**)

Penulis: Rahmat R.

Comment