EDISIINDONESIA.com – Peristiwa berdarah menimpa seorang personel TNI AD bernama Pratu Sahdi. Prajurit TNI berusia 22 tahun ini meregang nyawa setelah dikeroyok sekelompok orang.
Hingga saat ini, aparat Kepolisian masih memburu tiga pelaku pengeroyokan yang diduga turut andil dalam aksi pengeroyokan yang menyebabkan Pratu Sahdi meninggal dunia.
Ketiga terduga pelaku yang dikejar Polisi itu, salah satunya berinisial B yang diduga kuat berperan melakukan penusukan terhadap Pratu Sahdi. Polisi telah mengantongi identitas ketiga pelaku yang sedang diburu tersebut.
Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat, menegaskan, ketiga terduga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
“Jadi, total ada enam tersangka yang sudah ditetapkan oleh Polda Metro Jaya atas kasus pengeroyokan ini. Kepada tiga orang ini sudah kami tetapkan sebagai tersangka dengan alat bukti dari keterangan saksi, dokumen kamera atau pemutaran film, dan alat bukti lainnya,” ungkap Kombes Tubagus, dikutip dari jpnn, Selasa (18/1/2022).
Perwira menengah Polri itu mengatakan, pihaknya mengultimatum ketiga tersangka tersebut agar segera menyerahkan diri.
“Terhadap tiga orang ini agar segera menyerahkan diri ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” seru Tubagus.
Sebelumnya, Kombes Tubagus juga membeberkan kronologis pengeroyokan yang dialami Pratu Sahdi. Mantan Kapolres Karawang itu mengatakan, peristiwa berdarah tersebut terjadi di Jalan Pluit Selatan Raya, Penjaringan Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022) sekira pukul 03:00 WIB.
Mulanya, kata dia, sekelompok orang mendatangi lokasi dengan maksud mencari seseorang. Naasnya, Pratu Sahdi saat itu sedang berada di lokasi kejadian.
“Kemudian terjadi perselisihan kecil yang mengakibatkan anggota TNI dikeroyok oleh kurang lebih delapan orang dan mengakibatkan anggota atau prajurit TNI itu meninggal dunia,” beber Kombes Tubagus.
Pria kelahiran Cilegon Banten itu mengatakan, pengeroyokan yang dilakukan sekelompok orang tersebut mengakibatkan tiga orang menjadi korban. Pratu Sahdi meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.
“Dua orang lainnya masyarakat sipil saat ini masih dirawat di rumah sakit dengan karakteristik luka berat,” kata Kombes Tubagus.
Diketahui, kedua masyarakat sipil itu masing-masing bernama Samsul Ma’arif dengan luka sobek di dada sebelah kanan dan punggung belakang. Korban lainnya bernama Soleh yang mengalami luka di bagian jari manis sebelah kanan putus dua ruas. (red/EIn)
Comment