Tulisan Resep Dokter Sulit Dibaca? Begini Alasannya

Ilustrasi tulisan resep dokter. (Foto: dok. Istimewa)

EDISIINDONESIA.com – Kebanyakan dari kalian pasti sepakat dengan anggapan kalau tulisan resep dokter atas diagnosis penyakit  itu sulit dibaca.

Cara mereka menulis terkesan seperti diseret-seret, membuat rangkaian kata demi kata itu justru terlihat seperti tanda tangan yang sangat panjang, alih-alih seperti tulisan pada umumnya.

Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan tulisan dokter sulit dibaca? ternyata itu ada alasannya, salah satunya terkait volume aktivitas.

Seperti dikutip Jawa Pos, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Dr. Hermawan Saputra, SKM., MARS., CICS. mengatakan semakin cepatnya layanan yang dilakukan seorang tenaga kesehatan tak dibarengi kecepatan pada jari jemarinya dalam menulis resep.

“Seorang tenaga kesehatan memiliki volume layanan yang cepat, maka kecepatan berpikir tidak dimampu kecepatan jari jemarinya sehingga kadang penulisannya begitu teramat “indah”, susah dibaca masyarakat,” ujar dia dalam webinar bertema Peran Digitalisasi Dalam Mengembangkan Inovasi dan Bisnis di Industri Farmasi, Rabu (17/11) .

Pada umumnya, dokter menulis dengan tangan guna memberikan resep obat. Resep obat tersebut nantinya akan diberikan kepada apoteker yang meracik obatnya. Apoteker yang sudah bekerja lama dengan dokter biasanya sudah mengerti tulisan tangan dokter

Walau begitu, mereka tetap melakukan validasi atas resep yang diterima pada dokter yang meresepkan obat. Mereka pun akan memberikan edukasi kepada pasien terkait dosis obat dan petunjuk konsumsi hingga pasien paham dan meninggalkan ruang komunikasi di instalasi farmasi.

Tetapi ini dalam konteks konvensional. Seiring adanya digitalisasi dalam industri kefarmasian, peresepan dilakukan secara digital. Pasien bahkan bisa mengetahui jenis obat yang diminum termasuk petunjuk konsumsinya.

Dalam hal ini, ada keuntungan lainnya yakni kemungkinan meminimalisir bias, kesalahan dalam pembacaan resep oleh apoteker. Kemudian, sama halnya pada keadaan konvensional, apoteker pun melakukan komunikasi dengan dokter untuk mengkonfirmasi atau memberikan rekomendasi yang menyebabkan perubahan pada resep elektronik. (Red)

Comment