EDISIINDONESIA.id – Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengeluarkan kebijakan yang membawa angin segar bagi pejuang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024. Pelamar kini bisa mendaftar menggunakan materai tempel.
Itu tertuang melalui Surat Kepala BKN Nomor 5915/B-SI.02.03/SD/E/2024 tentang Penggunaan Meterai Pada Pendaftaran Seleksi CPNS Tahun Anggaran 2024.
Hal itu disebut dilakukan untuk memudahkan para pelamar. “Untuk memberikan kesempatan yang lebih luas kepada calon pendaftar dalam menyelesaikan persyaratan administrasi, maka bersama ini kami sampaikan bahwa pada pendaftaran seleksi CPNS 2024 diperkenankan calon pendaftar menggunakan e-meterai maupun meterai tempel,” kata Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN dikutip dari keterangan resmi, Kamis (5/9/2024).
Sebelumnya pemerintah panen kritik usai mewajibkan penggunaan materai elektronik. Banyak sekali keluhan.
Materai itu akan dibubuhkan di surat pernyataan pendaftar. Kemudian surat lamaran pendaftar yang ditujukan pada instansi.
Namun sialnya, hingga Kamis 5 September 2024, masih banyak calon pendaftar yang belum bisa membeli e-materai. Baik itu pada situs resmi seperti materai-elektronik.com, maupun situs alternatif lainnya.
Umar, bukan nama sebenarnya, mengeluhkan hal tersebut. Pria umur 24 tahun itu sudah lima hari terakhir berusaha mengakses website resmi penjualan e-materai, namun hasilnya nihil.
“Sampai sekarang belum ada (dapat). Padahal sudah H-1,” kata Umar kepada fajar.co.id melalui WhatsApp, Kamis (5/9/2024).
Tidak hanya website resmi, Umar juga sudah mengusahakan membeli pada website alternatif. Namun hasilnya sama nihil. “Entahlah. Mungkin belum rejekinya,” ucapnya.
Namun menurutnya, karena pemerintah mewajibkan menggunakan e-materai, mestinya penyelenggara seleksi CPNS 2024 lebih siap. Termasuk menghadapi lonjakan kunjungan pada situs pembelian yang dijadikan alasan.
“Ini kan sudah diwajibkan. Tapi malah kita kesusahan akses itu (e-materai),” ujarnya.
Pendaftar lainnya, Irfan, pria 24 tahun yang enggan disebut nama aslinya, malah lebih sial. Ia sudah membeli 10 e-materai melalui website resmi. Namun saat laman pembelian disegarkan, kuota e-materainya tiba-tiba hilang.
“Padahal awalnya sudah tertulis di situ, saya sudah punya kuota 10. Tapi tiba-tiba hilang,” ucapnya.
Nahasnya, saldonya untuk membayar sudah raib. Sementara ia tak mendapatkan e-materai selembar pun. “Tidak tahu juga kenapa begini. Padahal saldo sudah terpotong,” imbuhnya.
Sementara itu, Fadlia, bukan nama sebenarnya turut mengeluhkan e-materai. Perempuan berumur 28 tahun itu sebenarnya lebih beruntung dari Umar dan Irfan.
Ia sudah berhasil mendapatkan e-materai sejak 3 September kemarin. Setelah seharian berusaha membeli di website resmi.
Namun saat ia telah mendapatkan kuota e-materai, persoalan baru muncul. Fadlia tidak bisa membubuhkan materai elektroniknya.
“Muncul terus itu tulisan ’pembubuhan tidak bisa dilakukan, mohon dilakukan secara berkala’. Bikin emosi,” tuturnya.
Masalahnya tidak berhenti di situ, saat berulang kali mencoba ada momen pembubuhannya tidak berhasil. Namun kuota e-materainya malah berkurang.
“Sudah tiga hari berhadapan dengan pembubuhan e-materai ini. E-materaiku berkurang, tapi gagal membubuhkan,” terangnya. “Bikin pusing kepala,” tambahnya. (edisi/fajar)
Comment