KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sulawesi Tenggara (Sultra) melantik pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di 17 kabupaten kota se-Sultra.

Ketua DPD HNSI Sultra, Yusrianto mengatakan bahwa ada beberapa poin penting yang ia tekanan kepada seluruh pengurus DPC HNSI.

Pertama yaitu, agar menjadi organisasi HNSI sebagai lembaga yang memediasi terhadap persoalan-persoalan atau masalah-masalah dan harapan-harapan yang lahir dari para nelayan.

Kemudian yang kedua, HNSI juga harus menjadi pendorong, motivator terhadap segala macam bentuk usaha perikanan dan kelautan, khususnya di wilayah-wilayah pesisir Sultra.

“Supaya betul-betul hasil dari perikanan dan kelautan ini bisa mendorong ekonomi masyarakat nelayan,” katanya usai prosesi pelantikan, Sabtu (26/8/2023).

Lalu poin yang ketiga adalah HNSI merupaka wadah pemersatu, wadar organisasi satu-satunya yang diakui oleh negara.

“Sehingga organisasi ini betul-betul kita menjadikan satu perkumpulan organisasi yang bisa kita menjadikan nelayan ini menyatu, jadi tidak lagi ada sekat,” ujarnya.

“Karena organisasi ini bisa mempertemukan kita dengan seluruh wilayah yang ada di Sultra, sehingga nelayan HNSI ini bisa menjadi mata bisa menjadi telinga terhadap kebutuhan dan harapan-harapan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan,” tambahnya menjelaskan.

Lanjut ia menyampaikan bahwa, pelantikan tersebut dirangkaikan dengan diskusi yang menghadirkan dari berbagai pembicara, diantaranya yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Perbankan dan Himpunan Pengusaha Tolaki Indonesia (Hipti).

“Kita harapkan adalah bagaimana menyamakan visi agar para pengusaha dan nelayan ini betul-betul diberikan kemudahan dari perbankan, karena dengan diberikan kemudahan melalui permodalan tentu harapan nelayan ini bisa lebih mensejahterakan, bisa mengembangkan usaha-usaha,” bebernya.

“Kalau dulu mungkin kapalnya hanya satu tapi dengan adanya pendampingan dari perbankan mungkin bisa bertambah, kira-kira begitulah,” tutupnya. (**)