EDISIINDONESIA.com – Meningkatnya tensi militer di perbatasan Rusia-Ukraina, memicu ketegangan serius di kawasan Eropa.
Inggris dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan ratusan tentara ke kawasan Eropa Timur dalam menghadapi kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.
Diberitakan The Telegraph, dilansir dari JPNN.com, Rabu (26/1/2022), sumber-sumber di dalam pemerintahan mengkonfirmasi berkembangnya wacana agar Inggris bersama Amerika Serikat, Prancis dan sekutu NATO lainnya berupaya memperkuat kehadiran militer mereka di Eropa sisi timur.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) pada Senin (24/1/2022) mengumumkan, sekira 8.500 tentara AS telah disiagakan untuk kemungkinan pengerahan seiring meningkatnya ketegangan di perbatasan Rusia-Ukraina, seperti diberitakan Xinhua.
Namun, sejauh ini belum ada keputusan tentang pengerahan resmi pasukan AS yang disiagakan itu. Juru bicara Departemen Pertahanan AS, John Kirby, dalam sebuah konferensi pers menegaskan, penempatan pasukan AS dalam keadaan siaga tingkat tinggi adalah demi memastikan AS akan siap merespons sebuah kemungkinan keputusan NATO untuk pengerahan 40.000 tentara.
Pengerahan pasukan AS itu merupakan tindakan secara multinasional yang dikenal sebagai NATO Response Force (NRF), yang dapat memberi dukungan dalam waktu singkat.
Kirby mengatakan bahwa perintah untuk menyiagakan pasukan tersebut, yang datang dari Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, atas arahan Presiden Joe Biden, adalah tentang membuktikan betapa seriusnya AS melaksanakan komitmen untuk NATO dan komitmen pertahanan kolektif aliansi itu.
“Seluruhnya, jumlah pasukan yang ditempatkan menteri pertahanan dalam siaga tinggi mencapai sekitar 8.500 personel,” ujar Kirby. (red/EIn)
Comment