Ganja Ternyata Miliki Manfaat dalam Dunia Medis, Ini Penjelasannya

Ilustrasi Ganja. (Foto: Shutterstock)

EDISIINDONESIA.com – Ganja berasal dari tanaman bernama Cannabis sativa. Tanaman satu ini memiliki 100 bahan kimia berbeda yang disebut dengan cannabinoid. Masing-masing bahannya memiliki efek berbeda pada tubuh.

Penggunaan ganja memang cukup kontroversial. Keberadaannya pun dianggap ilegal dan termasuk ke dalam obat-obatan terlarang.

Di sisi lain, sebenarnya tanaman yang juga tumbuh subur di Indonesia ini merupakan obat yang memiliki cukup banyak manfaat untuk kesehatan.

Namun meski penggunaannya tidak selalu berbahaya, ganja bisa memengaruhi tubuh dan pikiran Anda saat masuk ke dalam tubuh.

Dirangkum dari sejumlah sumber, kandungan zat Tetrahidrokanibinol (THC) di dalam ganja, diklaim sebagai salah satu dari 400 zat kimia yang dapat menyebabkan efek perubahan suasana hati.

Namun, ganja termasuk dalam daftar obat terlarang yang penggunaan serta peredarannya diatur undang-undang.

Meskipun termasuk sejenis obat, ganja tak dikenal sebagai obat. Ia lebih dikenal sebagai narkotika yang penyalahgunaannya bisa mengakibatkan hukuman pidana.

Berikut adalah manfaat ganja di bidang kesehatan seperti dilansir dari Fin.co.id:

  1. Menenangkan Kecemasan

Sejumlah peneliti dari Harvard Medical School mengungkapkan ganja memiliki efek yang bisa membantu menenangkan kecemasan seseorang. Tentu saja, dengan catatan hal ini hanya berlaku dengan penggunaan ganja dosis tepat. Jika dikonsumsi dosis tinggi justru malah membahayakan.

  1. Mengobati Epilepsi

Virginia Commonwealth University pernah menyampaikan penelitian bahwa ganja dapat digunakan untuk mengehntikan serangan epilepsi. Namun, penelitian masih baru dilakukan pada hewan, belum diuji coba pada manusia.

  1. Memperlambat Alzheimer

Penelitian Scripss Research Institute pernah melaporkan ganja dapat memperlambat penyakit Alzheimer yang menyerang otak. Laporan ini dimuat di jurnal Molecular Pharmaceutics.

  1. Obat kanker

Sebuah penelitian yang dimuat jurnal Molecular Cancer Therapeutics pernah mengungkapkan zat cannabidiol (CBD) yang ada dalam ganja dapat ‘mematikan’ gen ‘Id-1’ yang digunakan sel kanker menyebar ke seluruh tubuh.

  1. Meredam gejala Multiple Sclerosis

Kandungan cannabidiol di dalam ganja disebut dapat menurunkan gejala dan rasa sakit yang disebabkan multiple sclerosis atau penyakit yang menyerang saraf-saraf pusat, seperti saraf otak, sumsum tulang belakang dan saraf optik.

Hal itu dimuat dalam laporan penelitian yang dimuat di jurnal Canadian Medical Association.

  1. Mengatasi penyakit parkinson

Penelitian terhadap manfaat ganja terus dilakukan. Salah satu laporan yang dimuat medPage Today misalnya, pernah melaporkan ganja dapat digunakan untuk mengatasi tremor dan meningkatkan kemampuan motorik pada pasien parkison.

  1. Mengobati radang usus

Penelitian yang dilakukan University of Nottingham pada 2010 pernah mengungkapkan bahan kimia dalam ganja, termasuk THC dan cannabidiol berinteraksi dengan sel-sel dalam tubuh yang memainkan peran penting dalam fungsi usus dan respon imun.

Tapi awas, mengkonsumsi ganja di Indonesia adalah perbuatan yang melanggar hukum dan bisa berakibat dipenjara. Maka itu, jangan coba-coba mengkonsumsi ganja ya. (Fin)

Comment