Kontraktor Lunasi Upah Tukang SDN 2 Pasir Putih, Belum Termasuk Harga Bahan Lokal 

Ilustrasi/Foto: shutterstock

MUNA, EDISIINDOENSIA.com – Pihak kontraktor pekerjaan SDN 2 Pasir Putih yang terletak di Desa Bumbu, Kecamatan Pasir Putih, Kabupaten Muna akhirnya menuntaskan kewajibannya melunasi upah para pekerja (tukang). Namun, untuk harga bahan material lokal belum dilunasi.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Prasarana Strategis Balai Prasarana Permukiman Provinsi Sultra, Markus Ganna, membenarkan upah pekerja telah diselesaikan pihak kontraktor.

“Untuk upah kerja sudah. tapi untuk bahan sepertinya belum karena masih ada yang bertanya kepada kami dan kami masih menunggu mereka pengurusan 5 persen pemeliharaan,” jelasnya, Minggu (28/11/2021).

Ia menyatakan akan menginfokan ke pihak penyedia bahan, pada saat pihak rekanan mengurus dana pemeliharaan tersebut.

Sementara Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 2 Pasir Putih, Bangka Aris turut membenarkan pihak rekanan telah menyelesaikan upah tukang.

“Iya sudah dibayarkan informasi dari tukang. Tetapi untuk harga bahan lokal belum. Informasi yang kami terima, akan diselesaikan menunggu pencairan lima persen itu,” terangnya.

Selain menyelesaikan upah tukang, pihak kontraktor juga telah menyelesaikan area lahan parkir di SDN 2 Pasir Putih yang sempat terbengkalai.

“Di SDN 3 Pasir Putih juga pak harga bahan lokal belum diselesaikan, untuk area parkir SD 2 Pasir Putih sudah tuntas juga, ” pungkas Aris.

Di waktu yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Muna, Ashar Dulu menegaskan dalam proses pengerjaan sekolah tersebut, pihak kontraktor tidak berkontrak dengan Pemda Muna.

“Pemda Muna hanya sebagai penerima manfaat. Kegiatan tersebut kontraktor berkontrak dengan pihak Balai,” tegasnya.

Diketahui, sebelumnya para pekerja menyegel SDN 2 Pasir Putih sebanyak dua kali, akibat keresahan mereka belum diselesaikannya upah oleh pihak kontraktor sebanyak kurang lebih Rp100 juta, yang menyebabkan proses belajar mengajar sempat terganggu. Tetapi kini sekolah kembali dibuka dan para siswa dapat kembali menimba ilmu seperti sedia kala. (**)


Reporter: Andik

Comment