Kecewa dengan Janji Pemerintah Provinsi, Emak-emak di Muna Tebang Kayu Blokade Jalan Pakai Senso

MUNA, EDISIINDONESIA.com – Kesal dengan janji palsu pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) puluhan emak-emak menebang pohon untuk memblokade jalan  di Desa Wakumoro kecamatan Parigi Kabupaten Muna.

Aksi emak-emak ini, tanlain bentuk kekesalannya terhadap pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang di berikan janji palsu atas perbaikan kondisi jalan di Desa Wakumoro.

Potongan video yang memerlihatkan aksi puluhan emak-emak bersorak sorai sambil merebahkan pohon ke badan jalan viral di media sosial. Dalam aksi itu tampak dua emak-emak menenteng mesin senso dan lainnya memegang kapak memotong pohon pelindung di samping jalan. Sementara puluhan lainnya terlihat bersorak sambil menerikkan kata ‘pemerintah sekarang hanya bohong – bohong’.

Aksi emak-emak itu terjadi di Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi Kabupaten Muna. Mereka kesal dengan janji Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang tidak kunjung menepati janjinya untuk melakukan pengaspalan jalan poros Raha – Lakapera terutama di wilayah Wakumoro hingga Bea.

Muhammad Pasitoka, koordinator lapangan aksi menerangkan kondisi terkini masyarakat di Wakumoro sudah mulai jengah dengan sikap Pemprov Sultra. Massa yang melakukan aksi mulai menyasar seluruh pohon pelindung di samping jalan untuk ditebang dan direbahkan di badan jalan. “Kami putuskan jalan ini ditutup total. Tak ada kendaraan yang bisa melintas,” jelasnya.

Ia mengatakan, aksi blokade jalan di poros Raha – Lakapera tepatnya di wilayah Desa Wakumoro, Kec. Parigi Kabupaten Muna kembali dilakukan sejak 11 November lalu. Aksi tersebut dilakukan sebagai buntut kekecewaan masyarakat karena janji Pemprov untuk menganggarkan perbaikan jalan melalui APBD Perubahan tahun ini batal terealisasi.

“Sebelumnya sudah dianggarkan Rp6 miliar di APBDP. Bahkan sudah dilelang juga. Tetapi tiba – tiba ada surat pembatalan dari Dinas Bina Marga. Ini yang menyulut emosi warga. Hingga saat ini blokade masih dilakukan dan akan ditutup permanen jika tak ada kepastian pengaspalan,” imbuhnya. (Red)

Comment