Ini Bahaya Mengintai jika Konsumsi Mi Instan Berlebihan

Ilustrasi/Foto: Int

EDISIINDONESIA.com – Hidangan Mi instan memang sangat nikmat disantap, lebih-lebih jika ditambah telor dan disantap saat cuaca dingin.

Namun ternyata, hasil penelitian mengungkap, mengkonsumsi mi instan secara berlebihan, juga tidak menguntungkan bagi kesehatan. Berikut penyebabnya:

  1. Mengandung pengawet berbahaya Butylated hydroxyanisole (BHA) dan tersier-butyl hydroquinone (TBHQ)

BHA dan TBHQ merupakan pengawet kimia yang berasal dari industri perminyakan yang biasanya ditambahkan dalam mi instan agar bisa tahan lebih lama.

Asupan bahan kimia ini secara teratur bisa menyebabkan masalah kesehatan yang parah. Sebuah studi tahun 2005 yang diterbitkan dalam Drug Metabolism and Disposition, memperingatkan paparan konstan jangka panjang terhadap TBHQ bisa terbukti bersifat karsinogenik.

Hal ini, juga bisa menyebabkan asma, kecemasan, diare dan memengaruhi hati dan organ reproduksi.

BHA termasuk dalam daftar bahan kimia dengan kemungkinan efek mengganggu endokrin. Gangguan pada sistem endokrin bisa menyebabkan beberapa efek perkembangan, kekebalan, neurologis dan reproduksi yang merugikan.

  1. Terbuat dari maida tepung putih

Kebanyakan mi instan terbuat dari maida atau tepung terigu olahan. Maida tidak memiliki nutrisi apa pun tetapi memiliki banyak kalori. Mengkonsumsi tepung putih yang berlebihan atau teratur telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kenaikan berat badan, obesitas, diabetes tipe 2, resistensi insulin serta peningkatan kolesterol.

Sebuah penelitian di Korea Selatan juga menyimpulkan konsumsi mi instan yang berlebihan bisa memicu obesitas dan penyakit metabolik seperti diabetes, tekanan darah tinggi, hipertensi, dan masalah jantung.

  1. Mengandung lemak jahat

Mi instan digoreng dengan minyak kelapa sawit atau mentega sebelum dikemas, sehingga mi  instan biasanya mengandung lemak jenuh yang tinggi.

Bumbu mi instan juga juga kemungkinan mengandung minyak tinggi lemak jenuh. Lemak jenuh, jika dikonsumsi secara berlebihan atau teratur bisa meningkatkan kadar lipoprotein densitas rendah (LDL atau kolesterol jahat) dalam darah. Kolesterol tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung serta diabetes tipe 2.

  1. Tinggi natrium

Sodium sangat penting untuk berfungsinya tubuh Anda, tetapi terlalu banyak tidak baik untuk kesehatan Anda. Asupan natrium berlebih bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi), yang, pada gilirannya, meningkatkan risiko penyakit jantung, gagal jantung, dan stroke.

  1. Mengandung MSG

Beberapa merek mi instan menambahkan Monosodium Glutamate (MSG) sebagai bahan dalam paket rasa yang menyertai mie instan.

Penambah rasa ini populer digunakan dalam masakan Tiongkok, Jepang dan Korea. Penelitian telah menghubungkan konsumsi MSG yang tinggi selama bertahun-tahun dengan penambahan berat badan berlebih.

Konsumsi pengawet ini juga bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, tekanan darah tinggi, lemas, otot tegang dan kemerahan pada kulit pada beberapa orang. (red/ein)

Comment