Pemecatan Jokowi oleh PDIP: Manuver Politik atau Konsekuensi Pembangkangan?

EDISIINDONESIA.id- Langkah PDI Perjuangan (PDIP) memecat Joko Widodo (Jokowi) menuai beragam interpretasi. Langkah tersebut dinilai sejumlah pihak bermuatan politis, seolah PDIP tak lagi membutuhkan Jokowi karena dianggap membangkang terhadap garis partai.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menyatakan partai politik secara moral berkewajiban menjaga marwahnya. Namun, realitanya, banyak parpol yang lebih mengejar kekuasaan pragmatis.

“Oleh karena itu, Jokowi dicintai elite politik yang diuntungkan dan dibenci pihak lain. PDIP, sebagai pihak yang dirugikan oleh manuver Jokowi, mengambil langkah ini,” ujar Dedi kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Rabu, 18 Desember 2024.

Dedi menilai kekacauan sistem politik Indonesia saat ini turut dipengaruhi korupsi di lingkungan parpol dan elitnya. Ia mengingatkan semua parpol untuk kembali pada marwahnya demi ketertiban politik yang selama ini terkesan gaduh.

“Parpol gagal menjadi perantara kesejahteraan dan ketertiban politik, khususnya dalam menjaga tegaknya konstitusi demi kepentingan umum,” tandasnya.(edisi/rmol)

Comment