Sekjen Gerindra Sebut Prabowo The New Soekarno

EDISIINDONESIA.id – Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menganggap ketum partainya sekaligus paslon nomor urut dua Prabowo Subianto layak disematkan sebagai The New Soekarno.

Di berkata demikian saat berpidato di acara buka bersama dengan jajaran pengurus Gerindra Jawa Barat di Bandung, Kamis (28/3) kemarin.

“Saya mengatakan bahwa Pak Prabowo seperti The New Soekarno,” kata Muzani dalam keterangan persnya, Jumat (29/3).

Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan Prabowo sejak awal berjuang di politik selalu berusaha mewujudkan cita-cita proklamasi.

Prabowo, kata Muzani, ingin menghapuskan kemiskinan dengan satu di antara caranya memberi makan siang 80 juta kepada pelajar.

“Itu sebabnya beliau ingin betul-betul mewujudkan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945 adalah membebaskan kemiskinan, keterblakangan, dan Pak Prabowo akan wujudkan itu. Inilah Seokarno baru lahir, the new Soekarno,” kata dia. 

Dia juga mengatakan Prabowo menjadi tokoh yang memiliki sikap kenegarawanan sehingga layak disematkan The New Soekarno.

Sebab, Prabowo mau mendatangi pimpinan partai yang tidak mendukung kandidat yang berpasangan dengan cawapres Gibran Rakabuming Raka itu.

Menurut Muzani, langkah merangkul elite politik nasional yang berbeda pilihan politik bukan hal yang mudah dilakukan. 

“Presiden yang kita pilih yang kita perjuangkan sejak dahulu itu benar-benar negarawan sejati. Beliau tidak hanya janji-janji atau kata-kata, tetapi beliau mewujudkan satu-satu,” ungkap Muzani.

Diketahui, KPU telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai paslon pemenang pilpres 2024 dengan perolehan 96.214.691 suara atau 58,59 persen.

Sementara itu, kandidat Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN memperoleh 40.971.906 suara atau 24,95 persen.

Selanjutnya, paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengumpulkan 27.050.878 suara atau 16,47 persen. 

Namun, paslon AMIN dan Ganjar-Mahfud masing-masing menggugat hasil rekapitulasi suara pilpres 2024 ke MK.

Keduanya sepakat meminta MK bisa memutuskan pelaksanaan pilpres 2024 ulang karena aksi kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif. (edisi/jpnn)

Comment