EDISIINDONESIA.com – Riset yang dilaksanakan Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) menunjukkan, Prabowo Subianto menjadi kandidat yang mendominasi calon presiden (capres) dari unsur TNI/Polri.
Menariknya, ada nama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI terpilih Jenderal TNI Andika Perkasa.
“Sebanyak 25 persen responden memilih Prabowo, sebagai mantan calon presiden dua pemilu sebelumnya. Posisi Prabowo bisa disebut stagnan. Electoral Prabowo juga tidak meningkat. Sebagian masjid dengan komunitas NU menjagokan Prabowo. Tetapi secara mayoritas, jamaah masjid NU tidak satu frekuensi dengan Prabowo,” kata Direktur CSIIS, Moh Sholeh Basyari, Senin (15/11) seperti dikutip dari Fin.co.id.
Selanjutnya, ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 20 persen pilihan responden.
Peringkat ketiga terdapat nama Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Kapolri ini mendapat 15 persen pilihan responden. Mantan Kabareskrim itu cukup populer dan banyak dikenal karena pikiran, konsep maupun ide-idenya.
Selanjutnya, Jenderal TNI Andika Perkasa dengan 15 persen pilihan responden. Nama Andika sangat popular di masjid Sabilillah, masjid NU terbesar di Malang Raya. Sejumlah masjid yang menjadi kantong NU, menilai Andika memiliki tingkat elektabilitas cukup mentereng.
Jajak pendapat yang dilakukan CSIIS dilakukan serentak di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Bandung, Semarang, dan Solo. Data Survei diambil dengan cara wawancara secara tidak langsung. Selain itu, responden tidak dalam posisi mengetahui bahwa dirinya tengah diambil datanya.
Contoh dipilih secara purposive yang dimaksudkan untuk mendapatkan orisinalitas data dari responden dan dihindari kemungkinan melebar.
Responden, lanjutnya, merupakan jamaah masjid yang selesai menunaikan shalat jumat. Model ini adalah adaptasi dari exit poll yang diambil dari pemilih setelah keluar dari bilik suara. Exit prayer adalah data diambil setelah responden keluar dari masjid setelah selesai menunaikan ibadah shalat jumat. (**)
Comment