EDISIINDONESIA.com – Pemerintah optimis tingkat pengangguran dan kemiskinan di Republik ini bakal mengalami penurunan di 2022 mendatang.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan, optimisme tersebut didasarkan pada harapan pemulihan ekonomi tahun depan.
Keyakinan Menkeu ini tecermin dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 hingga 5,5 persen, dengan titik tengah 5,2 persen.
Dengan asumsi tersebut, angka pengangguran akan bisa diturunkan lagi menjadi antara 5,5 persen hingga 6,3 persen. Sedang, angka kemiskinan bisa diturunkan lagi menjadi di bawah 9 persen.
“Gini ratio kita akan makin membaik artinya pemulihan ekonomi disertai dengan perbaikan dari sisi kesenjangan,” ujarnya secara virtual, Selasa (16/11/2021).
Meski begitu, masih ada beberapa risiko yang harus diwaspadai mengingat masih ada dampak akibat pandemi Covid-19. Pada tahun lalu, tingkat pengangguran di Indonesia melonjak menjadi 7,1 persen akibat pandemi Covid-19.
Namun saat ini, tingkat pengangguran sudah turun lagi ke level 6,5 persen. Sementara jumlah pengangguran akibat Covid-19 turun menjadi 1,8 juta dari 2,6 juta orang.
Sri menyebut, untuk membantu pemulihan ekonomi tahun depan, pemerintah sudah menganggarkan belanja dalam APBN 2022 sebesar Rp2.714 triliun. Angka itu memang lebih kecil dari anggaran belanja negara 2021 sebesar Rp2.750 triliun.
“Pendapatan negara kita akan makin pulih, sehingga defisit tahun depan akan menurun di 4,85 persen atau lebih kecil lagi,” pungkasnya. (red.ein)
Comment