Pemkab Bombana bersama Pemprov Sultra Gelar Pasar Murah

BOMBANA, EDISIINDONESIA.id – Pemerintah Kabupaten Bombana bekerjasama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar kegiatan pasar murah di RTH Eks MTQ Kelurahan Lauru, Bombana, Rabu (3/4/2024).

Kegiatan pasar murah digelar sebagai upaya untuk meringankan beban masyarakat serta mengendalikan inflasi di Bombana jelang lebaran.

Kepala Disperindag dan UKM Sultra, Sitti Saleha mengatakan, kegiatan ini memberikan aksesibilitas harga yang terjangkau bagi masyarakat, serta menyediakan berbagai kebutuhan bahan pokok.

Kebutuhan pokok di pasar murah bisa didapatkan oleh masyarakat yang membutuhkan secara gratis dengan cara menukarkan kupon senilai Rp150 ribu yang telah disediakan oleh Pemprov Sultra.

“Kami di Pemprov telah mengalokasikan anggaran untuk dana stimulus dan penjualan bahan pokok di pasar murah ini. Kami melibatkan distributor BUMN, tentunya harga-harga yang dijual oleh BUMN adalah harga eceran tertinggi yang telah diatur oleh pemerintah. Kami di provinsi telah menyediakan sebanyak 2.000 kupon gratis untuk di Kabupaten Bombana,” ungkap Siti Saleha.

Pasar Murah ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk membangun sinergi antara berbagai pihak dalam memberikan dukungan nyata bagi masyarakat Kabupaten Bombana.

“Melalui kolaborasi seperti ini, diharapkan dapat tercipta keberlanjutan dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan bersama,” tuturnya.

Sementara itu, Pj Bupati Bombana Edy Suharmanto menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Perum Bulog, para agen/distributor pangan, serta semua pihak atas sinergi dan kolaborasinya yang membantu menggelar pasar murah.

Ia mengatakan, kegiatan gerakan pangan murah ini sebagai wujud komitmen dan perhatian pemerintah untuk membantu, serta meringankan beban masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga murah dan berkualitas.

“Kami menyadari bahwa kondisi perekonomian kita saat ini memang sedang mengalami pukulan berat, dampak dari inflasi, sehingga sangat berpengaruh pada tingginya harga bahan pangan pokok ditengah-tengah masyarakat, sehingga menyebabkan berkurangnya daya beli masyarakat,” ujar Edy Suharmanto. (**)

Comment