Bedah Rumah Jadi Salah Satu Program Prioritas Pemkot Kendari

KENDARI, EDISIINDONESIA.id – Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu melaunching sekaligus meresmikan program peningkatan kualitas rumah tidak layak huni sebagai bagian dari program bedah rumah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Kendari.

Asmawa mengatakan bahwa penganggaran bedah rumah tersebut sudah ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023.

“Dan Alhamdulillah kita juga dapat bantuan 4 unit dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Sultra,” katanya usai melaunching dan meresmikan salah satu bedah rumah di Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Kamis (4/5/2023).

Ia menyampaikan, penyediaan rumah layak huni tersebut merupakan bagian dari program prioritas pemerintah Kota Kendari, dalam rangka menuntaskan penataan kawasan perumahan termasuk masyarakat yang tinggal di pemukiman yang masih tidak layak untuk ditempati.

Hal tersebut juga merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah ditengah-tengah masyarakat dalam rangka memastikan bahwa Kota Kendari memang kota yang layak dan nyaman untuk dihuni.

“Sehingga program ini akan terus kita lakukan untuk memastikan bahwa Kota Kendari kedepan sebagai kota yang tumbuh dan berkembang tidak ada lagi rumah yang tidak layak dihuni oleh warga,” ungkapnya.

Tempat sama, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Kendari, Agus Salim mengungkapkan bahwa untuk tahun 2023 ini ada 27 rumah yang akan dibedah, tersebar di 23 kelurahan 11 kecamatan, yang mana masing-masing kecamatan terdapat 2-3 unit rumah.

“Tahun lalu kan hanya 4 unit, dari 22 yang kita usulkan ada refocusing anggaran sehingga tahun ini ada peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Dari 27 unit bedah rumah tersebut 5 diantaranya masih dalam proses pembenahan. Sisanya rata-rata telah mencapai 100 persen.

“Yang dibenahi adalah atap, lantai, dinding, dan sanitasi,” ujarnya.

Untuk setiap unit rumah yang dibedah diberikan bantuan material berupa batu, besi, kayu, semen, pasir, dan seng dengan total anggaran Rp20 juta. (Irna)

Comment