MUNA, EDISIINDONESIA.id – Klinik kesehatan milik Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Raha ditetapkan sebagai salah satu klinik percontohan bersamaan dengan 39 klinik lainnya dijajaran Lapas, Rutan dan LPKA se Indonesia oleh Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham RI.

“Alhamdulillah untuk tahun 2023, dari 40 klinik percontohan se-Indonesia yang ditetapkan oleh Dirjen Pemasyarakatan, salah satunya diraih oleh klinik Katorongku Rutan Raha, sekaligus mewakili Sulawesi Tenggara,” ungkap Kepala Rutan Raha, LM. Masrul, Minggu (31/12/2023).

Diterangkan Kepala Rutan Raha, apa yang menjadi indikator penilaian penetapan klinik percontohan telah terpenuhi oleh Rutan Raha.

“Alhamdulillah, indikator penilaian meliputi sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia dan administrasinya berupa perizinan semua terpenuhi,” ujar LM. Masrul usai pihaknya menggelar zikir akbar pergantian tahun bersama seluruh warga binaan.

Atas predikat itu, mantan PLT Kepala Lapas Singkawang ini terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang terstandar bagi warga binaan.

“Dengan adanya klinik ini didukung oleh tenaga kesehatan terdiri dari tenaga dokter, apoteker hingga perawat serta fasilitas yang memadai, maka pelayanan kesehatan bagi warga binaan kami sudah sangat dekat, didukung juga dengan ruang rawat inap,” paparnya.

Ditambahkan Masrul, meraih penghargaan sebagai salah satu klinik percontohan se Indonesia merupakan kali kedua baginya, dimana sebelumnya hal serupa diterima ketika memimpin Lapas Singkawang di tahun 2022.

“Jadi memang banyak hal yang saya adopsi dari sana (Lapas Singkawang) terkait layanan kesehatan ini. Ketika memimpin kembali Rutan Raha, saya lantas bergerak cepat dibantu oleh anggota dan warga binaan kami menyulap bangunan kerja menjadi klinik. Dan ternyata membuahkan hasil.” pungkasnya. (**)