MALUKU, EDISIINDONESIA.com – DI samping tetap fokus pada pembangunan infrastruktur jalan dan gedung fasilitas publik, di 2022 ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru Provinsi Maluku, juga bakal fokus pada pembangunan infrastruktur telekomunikasi berbasis jaringan 4G, di seluruh desa yang ada di Kabupaten tersebut.
Langkah ini dilakukan Pemkab Buru menyusul adanya program dari pemerintah pusat yang menargetkan penyediaan akses internet 4G di 9.113 pada titik wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di 2022 ini.
Dengan demikian, kebutuhan internet masyarakat pedesaan di Kabupaten Buru, dipastikan bakal terpenuhi tahun ini.
Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Buru, Gatot Sumarto, menuturkan, pada 2021 lalu, Kabupaten Buru mendapatkan bantuan tower alias menara telekomunikasi dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti) Kementrian Kominfo RI.
“2021 lalu kita mendapat bantuan tower dari Kementrian Kominfo RI, sebanyak 29 titik yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Buru,” ujar Gatot, di Kota Namlea, Sabtu (22/1/2022).
Menurutnys, dari 29 tower tersebut satu tower sebagai induk berada di Kota Namlea yang terhubung secara langsung dengan Sentral Telepon Otomat (STO) Telkom Namlea melalui kabel Fiber Optik.
“Nantinya akan terhubung dengan 11 tower bantuan lain yang ada di Kabupaten Buru melalui antena Microwave,” terang Gatot.
Ia mengungkapkan, untuk 17 tower lain masih menggunakan Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang langsung terhubung dengan satelit.
“Sebagaimana bantuan 16 tower telekomunikasi yang sudah diterima Kabupaten Buru sebelumnya dan dari 16 tower bantuan yang terpasang dan aktif sampai saat ini 4 dibangun tahun 2017 dan 12 dibangun tahun 2019,” ungkap Sumarto.
Terkait adanya gangguan yang sering terjadi di kabupaten bertajuk Rete Mena Bara Sehe ini, Gatot menyebut, permasalahan itu bukan menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Dinas Kominfo Kabupaten Buru.
“Kami hanya memfasilitasi untuk menyampaikan kepada pihak Telkom dan Telkomsel, mengingat sebagian jaringan yang ada di Kabupaten Buru menggunakan jaringan Telkomsel dan kita langsung berkoordinasi dengan pihak telkomsel untuk dapat menyelesaikannya secepat mungkin,” ungkapnya.
Gatot mengakui, memang ada beberapa titik yang sering terjadi gangguan, salah satunya di Kecamatan Air Buaya, sebab semua tower di wilayah itu menerima sinyal dari tower induk di Desa Wailihang sehingga terjadi Over Load.
Untuk mencegah gangguan jaringan. Kabupaten Buru mendapat keistimewaan di antaranya kabupaten kota di Provinsi Maluku yang akan dikelilingi jaringan optik tahun ini.
“Sehingga dengan sendirinya kapasitasnya makin kecil, makanya kami lagi berkoordinasi dengan pihak Telkom terkait dengan kabel Fiber Optik yang sekarang lagi proses pengerjaannya. Insya Allah kalau sudah jadi, bisa menjangkau semua lokasi yang bermasalah,” tegasnya.
Gatot optimis dengan fiber optik, sebab sinyal yang nanti diberikan sangat cepat dan memperkecil kemungkinan over load. Sebab, Fiber Optik ini selain untuk ke tiang-tiang tower dan menara-menara yang ada, yang nantinya juga diperuntukan dalam penyediaan jaringan Indihome Telkom.
“Jadi nantinya setiap desa di wilayah pesisir yang dilewati oleh fiber optik dapat dipasang WiFi di rumah-rumah pada tahun 2022 ini, mulai dari Desa Ubung sampai dengan Desa Waprea,” paparnya.
Selanjutnya, kata dia direncanakan pemasangan kabel Fiber Optik sampai ke Desa Air Buaya juga ada keinginannya agar tower-tower bantuan BAKTI juga masuk. Jangan hanya Tower Komersil saja, karena ada seratus tiga titik yang ada di Kabupaten Buru ini nanti dilalui oleh kabel Fiber Optik.
Sejak dirinya menjabat sebagai Plt Kadis Kominfo Kabupaten Buru, pada tahun 2019 dan dilantik menjadi Kadis definitif pada Oktober 2021 sudah punya agenda untuk bagaimana agar masyarakat adat yang ada di daerah pengunungan bisa menikmati jaringan internet.
“Masyarakat adat di pegunungan semua harus dapat menikmati jaringan internet, tidak ada lagi daerah di Kabupaten Buru yang tidak ada sinyal atau blank Spot. Saya telah membuktikan dengan dibangunnya dua tower di Waereman dan Waemite yang sangat jauh dari ibukota kabupaten dan berada pada wilayah sekitar Danau Rana pada tahun 2021,” ungkapnya.
Dia menambahkan untuk tahun 2022 dirinya akan fokus dan prioritas ke sekolah, sehingga tidak ada lagi yang nebeng ke sekolah lain ketika melaksanakan Asesment.
Kata dia dari usulan 34 jaringan internet tahun 2020, namun oleh Kementrian kominfo RI ditambah menjadi 66 titik dengan memperhatikan usulan di tahun-tahun sebelumnya, yang diperuntukan bagi sekolah SD, SMP, Kantor Desa serta Puskesmas dan itu semuanya gratis.
“Untuk bantuan akses internet Kementrian Kominfo RI tahun 2021 saat ini 61 titik sudah terpasang sedangkan 5 titik masih dalam proses pemasangan dan ditambah 29 akses internet yang sudah terpasang di tahun sebelumnya sehingga nantinya akan tersedia 95 akses internet bantuan Kementrian Kominfo RI,” tutup Gatot. (red/EIn)
Reporter: Fauzi
Comment